RiderTua.com – Kevin Schwantz memperingatkan juara bertahan Pecco Bagnaia bahwa musim depan dia akan lebih sering ditekan saat Marc Marquez menjadi rekan setimnya. Selain itu, hubungan mereka juuga akan menjadi sorotan, dengan kedua pembalap bersaing untuk memperebutkan gelar tahun ini dan tentunya juga pada 2025.
Schwantz menjelaskan, “Itu pasti akan menjadi tim super, itu sudah pasti. Memiliki kedua pembalap di garasi yang sama? Masukan yang akan mereka dapatkan dari kedua pembalap yang melaju kencang? Itu akan menarik. Itu akan terus membangun Ducati dan Ducati akan terus unggul. Mereka juga akan tetap memiliki motor satelit.”
Legenda MotoGP Kevin Schwantz Memberikan Peringatan Keras kepada Pecco Bagnaia
Jorge Martin (Pramac) saat ini memimpin klasemen MotoGP menjelang GP Indonesia akhir pekan ini dengan unggul 31 poin. Namun Pecco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Marc Marquez jelas ikut dalam perburuan.

Kevin Schwantz mengatakan, “Persaingan antara Marc dan Pecco akan terus berlanjut mulai tahun ini, tentu saja hingga musim depan. Orang pertama yang ingin kita kalahkan adalah rekan setim kita. Sulit untuk memiliki rekan setim yang baik kecuali mereka sama sekali tidak bisa mengalahkan kita. Ada rivalitas dalam tim, ada persaingan. Enea Bastianini telah menjadi pesaing yang baik bagi Bagnaia di tempat-tempat tertentu, tetapi menurutku Marquez akan menekannya setiap akhir pekan.”
Selain mengomentari persaingan antara Bagnaia dan Marquez di tim pabrikan Ducati tahun depan, Kevin Schwantz juga menyoroti Aprilia. Tahun depan, pabrikan asal Noale Italia itu akan memiliki Jorge Martin dalam line-up mereka pada tahun 2025. Dan Schwantz sangat mendukung keputusan itu.
Keputusan Ducati mengabaikan Martin untuk tim pabrikan 2025 membuat rider asal Madrid Spanyol itu menandatangani kontrak dengan Aprilia, di mana dia akan menjadi rekan setim Marco Bezzecchi tahun depan.
Schwantz mengungkapkan, “Aprilia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Jorge Martin di atas motor RS-GP pada 2025. Aleix Espargaro telah melakukan pekerjaan yang baik, dia berhasil mengembangkannya dengan baik. Maverick Vinales juga melakukan pekerjaan yang baik. Ketika motornya tepat, sejauh ini itu adalah motor terbaik di luar sana. Di COTA tahun ini, Aprilia adalah motor yang dominan sejak latihan pertama.”
“Dengan pembalap yang tepat, saya tidak mengatakan Maverick bukan pembalap yang tepat. Tetapi dengan seorang pembalap seperti Martin, seorang rider yang lebih termotivasi, lebih cepat dan lebih bersedia untuk melampaui batas, langit adalah batas bagi Aprilia. Mereka bisa menjadi pesaing untuk memperebutkan gelar dunia,” imbuh juara dunia 500cc pada 1993 itu.

BTW, Kevin Schwantz menjagokan Pedro Acosta sebagai calon juara dunia. Rookie dari tim GASGAS Tech3 itu menggemparkan MotoGP di awal musim ini. Acosta langsung mendapat promosi dari tim Tech3 ke tim pabrikan KTM untuk menjadi rekan setim Brad Binder pada tahun 2025, meskipun performa gemilangnya menurun dalam beberapa minggu terakhir.
“Pedro punya potensi untuk menjadi juara dunia, itu pasti. Dia masih sangat muda dan bersemangat. Dia dua kali crash dalam satu sesi tetapi tidak membiarkan hal itu mengganggunya. Saya melihat banyak sisi diri saya dalam diri Pedro. Selama dia terus tumbuh, semakin cepat dan semakin mengasah keterampilan balapnya, dia pasti akan menjadi juara dunia,” pungkas mantan pembalap yang kini berusia 60 tahun itu.