RiderTua.com – Ducati baru saja mencetak sejarah dengan kemenangan ke-100 mereka di MotoGP, sebuah pencapaian luar biasa di Misano. Di balik kesuksesan ini, CEO Ducati, Claudio Domenicali, berbicara tentang keunggulan merek Emilian dan tantangan dari para pesaing yang terus mendekat.
Claudio Domenicali: Motor Bagnaia Tak Berfungsi dengan Baik

Kemenangan Bersejarah Tanpa Pecco
Grand Prix Misano kali ini penuh kejutan. Pecco Bagnaia terjatuh pada lap ke-21, sementara Jorge Martin tampaknya akan memenangkan balapan dengan mudah. Namun, pada lap terakhir, Enea Bastianini berhasil menyalip di momen krusial, merebut kemenangan yang dramatis. Ducati tampil dominan dengan lima motor Desmosedici menempati lima posisi teratas, membuktikan supremasi mereka di MotoGP.
“Sore ini terasa manis dan juga pahit. Kami lebih suka jika Pecco bertarung hingga akhir,” kata Domenicali kepada Sky Sport MotoGP. “Sayangnya, motornya tidak bekerja dengan baik sejak start, meskipun dia berusaha bangkit, kecelakaan itu tak terhindarkan. Di sisi lain, ini adalah balapan. Pecco, Jorge, Enea, dan Marc semuanya sangat kuat, dan mereka semua mengendarai Ducati.”
Pesaing yang Terus Mendekat
Meskipun Ducati tampak tak tertandingi, Domenicali menyadari bahwa ancaman dari tim lain semakin nyata. Aprilia dan KTM mulai mengejar, sementara Honda dan Yamaha masih tertinggal, namun ia percaya ini hanya soal waktu. Ducati memang berada di puncak klasemen, dengan empat pembalap mereka mendominasi papan atas. Namun, Domenicali tidak mau lengah.
“Yang lain bekerja keras, dan kita sedang melalui periode yang mungkin tidak akan bertahan lama. Kami harus terus bekerja dan mencoba memperpanjang momen ini selama mungkin,” ujar Domenicali. “Perubahan pembalap tahun depan juga akan memainkan peran besar, dan kami memiliki tim yang hebat untuk menghadapinya.”

Persaingan Masa Depan
Ketika ditanya siapa yang mungkin akan menantang dominasi Ducati, Domenicali mengakui bahwa tim Jepang seperti Honda dan Yamaha memiliki sejarah besar dan tak bisa diremehkan. “Saya sangat menghormati semua pesaing. Tim Jepang punya sejarah yang sangat kuat dan mereka bekerja keras. Hanya soal waktu sebelum mereka bangkit kembali,” tegasnya.
Domenicali juga memberikan pujian kepada tim-tim Eropa, Aprilia dan KTM, yang telah menunjukkan perkembangan pesat. Namun, ia tetap yakin bahwa Ducati akan terus berada di depan. “Di MotoGP, sangat sulit untuk tetap berada di puncak, tapi kami akan terus berinvestasi dan bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan ini,” tutupnya dengan optimis.
Kemenangan ke-100 Ducati ini tak hanya sekadar pencapaian, tapi juga tanda bahwa persaingan di MotoGP semakin ketat. Tim-tim lain bersiap menghadapi perubahan besar, dan Ducati tidak akan tinggal diam.