RiderTua.com – Juara dunia delapan kali Marc Marquez kembali menjadi sorotan dengan komentarnya yang tanpa filter tentang aksi menyalip Enea Bastianini di GP Emilia-Romagna. Momen krusial ini telah menjadi perbincangan hangat di paddock MotoGP, dengan banyak yang membandingkannya dengan gaya menyalip khas Marquez yang agresif dan berani.
Saat insiden itu terjadi, Bastianini berusaha keras menyalip Jorge Martin di tikungan akhir, yang akhirnya mencegah Martin memperlebar jarak poin dari Pecco Bagnaia di klasemen kejuaraan. Bagi banyak penggemar dan pengamat, langkah Bastianini itu dinilai terlalu agresif. Marquez, yang terkenal dengan manuver-manuver serupa, punya pandangan tersendiri tentang apa yang terjadi.
Marc Marquez Tanggapi Aksi Kontroversial Bastianini: “Mereka Pasti Akan Bilang Itu Gaya Saya”
“Enea Seharusnya Kehilangan Posisinya”
Dalam komentarnya, Marquez dengan tegas menilai aksi Bastianini sebagai langkah yang terlalu berisiko. “Enea tidak mampu menjaga motornya tetap di lintasan, jadi menurut saya, ia seharusnya kehilangan posisinya (diturunkan posisinya),” ujar Marquez dengan nada tegas. Pandangan ini langsung mengundang berbagai reaksi, mengingat Marquez sendiri dikenal sering melakukan manuver serupa di masa lalu.
Menyalip Ala Marquez?
Saat ditanya dalam konferensi pers oleh seorang jurnalis Italia apakah manuver Bastianini mencerminkan “gaya menyalip ala Marquez,” sang juara asal Cervera itu tidak terpancing untuk memberikan jawaban kontroversial. Namun, ketika berbicara kepada pers Spanyol, ia lebih lugas.
“Saya tahu mereka akan mengatakan itu adalah aksi menyalip ala Marquez, tapi ini adalah bagian dari balapan. Anda harus punya kriteria yang jelas tentang apa yang bisa dihukum dan apa yang tidak. Menurut saya, di MotoGP saat ini, jika Anda ingin menyalip, Anda harus melakukannya dengan cara yang agresif. Terkadang, celah untuk menyalip tidak ada, tapi tercipta oleh tekanan yang kita berikan,” jelas Marquez.
Menurutnya, Bastianini telah melakukan manuver dengan baik, hingga kedua roda motornya menyentuh area biru di luar lintasan. “Jika rodanya tetap di dalam batas lintasan, tidak akan ada masalah. Itu adalah aksi menyalip di batas, tapi sangat bersih. Begitu kedua roda menyentuh area luar lintasan, saya pikir harus ada penalti satu posisi, tapi mereka memutuskan tidak ada hukuman,” tambahnya.
Refleksi Marquez Tentang Gaya Menyalipnya
Marquez pun mengakui bahwa gaya menyalip seperti itu memang sering dilakukannya di masa lalu. “Memang benar, saya pernah melakukan hal serupa, tapi jika dalam menyalip Anda melewati batas atau membuat pembalap lain terjatuh, maka itu bisa dihukum. Saya pun pernah dihukum, dan saya terima. Itu bagian dari balapan, kita semua membalap hingga batas maksimal,” katanya.
Ia pun memuji aksi Bastianini, meskipun berujung kontroversi. “Bastianini melakukan tugasnya dengan baik, hingga kedua rodanya menyentuh area biru. Jika itu tetap di lintasan, tidak akan ada perdebatan,” tutup Marquez.
Kandidat Juara MotoGP 2024
Di akhir wawancara, Marquez juga berbicara tentang persaingan gelar juara MotoGP 2024. Menurutnya, saat ini Jorge Martin adalah favorit terkuat dengan selisih 24 poin dari Bagnaia. “Yang jelas, pemimpin klasemen, meski keunggulannya tipis, selalu punya peluang lebih besar. Jadi, saat ini Martín adalah kandidat terkuat,” pungkas Marquez.
Komentar Marquez memperkaya perdebatan soal insiden Bastianini-Martin, sekaligus mengingatkan semua orang bahwa dalam balap MotoGP, batas antara manuver agresif dan ilegal sangat tipis. Namun satu hal yang pasti, setiap momen dramatis seperti ini akan menambah seru persaingan di musim 2024 yang penuh kejutan.
