RiderTua.com – Jorge Martin dan Pecco Bagnaia kini menjadi sorotan utama dalam Kejuaraan MotoGP 2024. Pertarungan mereka tak hanya ketat di lintasan, tetapi juga di papan klasemen yang berubah-ubah setiap akhir pekan. Pada hari pertama balapan di Misano, Pecco..yang membela tim pabrikan Ducati, mencuri kemenangan, sementara Martin, pembalap berbakat asal Madrid dari tim Pramac, terjatuh di lap ke-8, membuatnya gagal memperbaiki catatan waktu di sesi akhir. Setiap saat, persaingan ini berubah menjadi duel baru yang semakin memanas, menuju penutupan musim yang penuh drama.
Jorge Martin : Hampir Tidak Ada Komunikasi dengan Ducati

Ketatnya Persaingan dengan Pecco
Bagi Jorge Martin, pertarungan dengan Bagnaia adalah soal perbedaan tipis, sekecil sepersekian detik. Di Misano, Bagnaia tampaknya sedikit lebih unggul dalam kecepatan lap. “Di sini, Pecco terlihat lebih kuat dari saya dalam lap cepat,” ungkap Martin dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport. “Saya yakin kami bisa melaju di bawah 1’30” untuk meraih pole position, tetapi jika ada yang bisa melakukannya, itu hanya saya dan Pecco.” Meskipun begitu, Martin tetap optimis bahwa dalam balapan yang sebenarnya, semuanya masih bisa berubah. “Saya rasa, tak peduli bagaimana hasilnya, kami akan tetap menjadi pembalap yang bersaing di barisan depan.”
Kekecewaan masih tersisa dari balapan pertama di Misano beberapa minggu lalu. Martin yang memimpin harus menyerah ketika hujan memaksanya masuk pit untuk mengganti motor, keputusan yang ternyata keliru dan menghilangkan 14 poin berharga dari klasemen. Meski begitu, moral Martin tidak terguncang. “Ini adalah MotoGP. Suatu hari Anda di puncak, hari berikutnya Anda seakan tak terlihat,” ucapnya sembari bercanda. “Setidaknya kejuaraan ini lebih seru, kan? Kalau tidak, saya sudah terlalu jauh memimpin.”

Hubungan Rumit dengan Ducati
Dengan tujuh balapan tersisa, persaingan menuju gelar MotoGP masih panjang, dan banyak hal bisa terjadi. Tur Asia yang selalu tak terduga masih menunggu di depan. Namun, dibandingkan tahun lalu, Jorge Martin sudah menunjukkan peningkatan pesat. Bagnaia jelas tidak akan mendapatkan jalan mudah untuk mempertahankan gelar. “Saya merasa bisa melakukannya. Saya bisa memenangkan Kejuaraan Dunia ini,” ungkap Martin penuh keyakinan.
Bagi Ducati, kehilangan gelar melalui Martin yang berada di tim satelit Pramac akan menjadi pukulan telak. Namun hubungan pribadi Martin dengan Ducati terbilang renggang. “Saya hampir tidak pernah berbicara dengan Claudio Domenicali (CEO Ducati). Hubungan saya hanya dengan Gigi Dall’Igna dan tim teknisi, dan saya rasa itu tidak akan berubah hingga Valencia.”
Situasi ini semakin menarik ketika Ducati tampaknya lebih fokus pada potensi rekrutmen Marc Marquez dibandingkan menjaga salah satu calon juara dunia mereka. “Mereka pernah mengatakan satu hal kepada saya, lalu tiba-tiba mengubah rencana,” tambah Martin. Meski demikian, fokus Martin tetap di jalur yang sama: mengincar gelar dunia. Selepas itu, dia berencana memulai petualangan baru bersama Aprilia, meninggalkan jejak gemilangnya di Ducati.
Musim MotoGP 2024 ini sepertinya akan menjadi salah satu musim paling menegangkan, dengan setiap balapan menghadirkan drama dan pertarungan tak terduga di antara para pembalap terbaik dunia, terutama untuk kubu Ducati sendiri.