RiderTua.com – Start dari posisi ke-3, Enea Bastianini secara konsisten bertahan di tiga besar sepanjang balapan GP Emilia Romagna. Setelah rekan setimnya Pecco Bagnaia kesulitan di awal dan terus tertinggal, pembalap Ducati Lenovo itu menjadi satu-satunya yang dapat mengikuti Jorge Martin yang tampil sangat kuat. Kedua pembalap Ducati itu membuka gap yang sangat besar dengan pembalap di belakang. Bagnaia sempat mengejar keduanya, namun crash di lap ke-21.
Kemudian Martin dan Bastianini tak terkejar dan bertarung untuk meraih kemenangan. Di lap terakhir, pembalap Italia itu melihat peluangnya dan menyalip Martin dengan manuver yang sulit. “Saat balapan, Jorge gas pol, dia melaju dengan sangat kuat. Pada lap terakhir, saya melihat ada celah di tikungan 4. Saya melaju dari sisi dalam, lalu dia menutup racing line jadi saya harus mengerem lebih keras dari yang saya perkirakan. Pada akhirnya, saya memenangkan balapan,” ujar Bestia.
Enea Bastianini : Jika Ada Peluang Meraih Kemenangan, Sikat!
Akibat dari manuver menyalip yang dilakukan Enea Bastianini, Jorge Martin harus melebar. Pembalap Pramac itu terlihat marah dan mengepalkan tangannya ke arah rivalnya itu. Hal itu menyebabkan Martin tidak lagi memiliki peluang untuk menang.
“Itu adalah manuver menyalip yang sulit, tetapi jika kita memiliki peluang untuk memenangkan balapan, maka kita harus melakukannya. Ya, itu sudah di limitnya, tetapi itu satu-satunya pilihan. Kalau tidak, itu tidak mungkin bagi saya karena dia sangat kuat,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.
Bagi Ducati, kemenangan hari ini merupakan kemenangan Grand Prix ke-100 di MotoGP. “Hari Minggu yang spesial. Kemarin saya bekerja sangat keras untuk bisa bersaing hari ini. Pagi ini kepercayaan diri saya sudah sangat tinggi saat pemanasan, itulah sebabnya saya percaya diri untuk balapan. Kemenangan GP ke-100 untuk Ducati, ini sangat menyenangkan. Namun yang terpenting saya senang bisa menyalip di tikungan fans club saya di tengah lautan awan merah muda. Ini hari yang menyenangkan bagi saya, saya ingin menikmati sisa hari Minggu bersama para penggemar dan tim saya serta merayakan kemenangan,” pungkas Bastianini sambil tersenyum.
Di GP Misano kedua, Ducati juga berhasil memenangkan Kejuaraan Dunia Konstruktor musim 2024 untuk kelima kalinya berturut-turut. Dengan 6 seri MotoGP tersisa, pabrikan asal Borgo Panigale itu tak lagi bisa dikejar.
