RiderTua.com – Perspektif dari tim Prima Pramac bahwa kesalahan di Misano 1, tapi faktanya Jorge Martin masih memimpin klasemen, jadi di seri itu tim nya tidak kalah juga tidak menang.. Pada balapan MotoGP di Misano 1, Jorge Martin membuat keputusan krusial yang berakibat fatal bagi balapannya. Setelah sempat memimpin klasemen dengan selisih 23 poin dari Francesco “Pecco” Bagnaia, Martin malah terjerumus ke posisi ke-15, meninggalkan banyak pertanyaan terkait keputusannya di tengah balapan yang berubah menjadi bencana. Kesalahan utama Martin terjadi ketika ia terlalu dini masuk pit untuk mengganti motor di bawah kondisi cuaca yang tidak menentu. Sementara Pecco Bagnaia tetap berada di trek, Jorge Martin harus masuk pit dua kali, pertama untuk berganti ke motor dengan setelan basah, dan kemudian kembali lagi ke motor dengan setelan kering. Akibatnya, Martin gagal mengamankan posisi yang seharusnya menguntungkan di depan Pecco.
Kesalahan di Misano 1, Tapi Jorge Martin Masih Pimpin Klasemen: Perspektif dari Tim Prima Pramac
Meskipun kekecewaan jelas terlihat, tim Prima Pramac memilih untuk tidak terlalu lama memikirkan kegagalan tersebut. Manajer tim, Gino Borsoi, serta pelatih Fonsi Nieto, mengingatkan bahwa Martin masih berada di puncak klasemen sementara dengan selisih tujuh poin dari Bagnaia.

Borsoi menegaskan dalam wawancaranya dengan media AS, “Kejuaraan Dunia tidak dimenangkan atau dikalahkan di Misano 1. Meskipun kita semua kecewa dengan hasil tersebut, Martin masih memimpin klasemen pembalap. Setiap orang bisa membuat keputusan yang salah, terutama dalam kondisi sulit seperti itu.” Borsoi juga menekankan bahwa Martin yang berada di atas motor harus membuat keputusan dengan cepat dan instingtif, dan meskipun keputusannya itu tidak tepat, Martin tetaplah pembalap yang sangat kompetitif.
Di sisi lain, Fonsi Nieto menambahkan bahwa kesalahan Martin bukanlah keputusan yang mudah dilihat dari perspektif luar. “Logikanya, keputusan terbaik adalah mengikuti apa yang dilakukan Pecco, tetapi ketika Anda berada di atas motor dengan kecepatan 360 km/jam dalam kondisi yang tidak pasti, itu tidak sesederhana kelihatannya,” jelas Nieto. Ia juga menyoroti bahwa perubahan cuaca di beberapa sektor lintasan sangat sulit diprediksi, dan hanya pembalap yang ada di lintasan yang merasakan kondisinya.

Nieto juga menjelaskan bahwa Marc Marquez, dengan pengalamannya, mampu memanfaatkan situasi tersebut untuk meraih kemenangan. Namun, ia juga menambahkan bahwa meskipun Marquez kini tertinggal 53 poin dari Martin, masih ada banyak balapan yang tersisa, dan peluang untuk Marquez, Martin, dan Bagnaia masih terbuka lebar. Ada tujuh seri tersisa dengan total 259 poin yang diperebutkan, dan Nieto mengingatkan pentingnya ketenangan dan konsentrasi untuk menghindari kesalahan yang bisa merusak peluang di sisa musim.
Kendati Jorge Martin melakukan kesalahan signifikan di Misano 1, ia tetap menjadi pemimpin klasemen. Tim Prima Pramac mendukung penuh Martin dan menyadari bahwa kesalahan di kondisi balapan seperti itu bisa terjadi pada siapa saja. Kejuaraan Dunia MotoGP belum selesai, dan setiap balapan ke depan akan menjadi penentu bagi Martin, Bagnaia, dan Marquez dalam perebutan gelar juara.