RiderTua.com – Ekspor mobil di Indonesia selama semester pertama memang tidak begitu bagus, tapi setidaknya itu menjadi hasil yang sudah didapat dari kondisi pasarnya sejauh ini. Namun memasuki bulan Agustus, hasilnya malah menurun 1,6 persen dari bulan sebelumnya. Padahal ekspor mobil di bulan Juli lalu sudah naik 4,7 persen, tapi di bulan selanjutnya malah mengalami penurunan. Jelas ini menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang terjadi pada hasil tersebut.
Ekspor Mobil Alami Penurunan di Bulan Agustus
Jika melihat dari hasil ekspor mobil sepanjang tahun ini, memang ada penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagian besar penyebabnya berasal dari kondisi pasar yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, itupun kondisinya belum memulih sampai sekarang. Terbukti dengan hasil yang didapat bulan lalu mengalami penurunan hingga 1,6 persen.
Meski turun sedikit, hasilnya sudah berbeda dengan yang didapat di bulan Juli lalu, dimana saat itu ada 40.401 unit mobil yang diekspor, sedangkan di bulan Agustus turun menjadi 39.801 unit. Hasil ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan hasil penjualan mobil di dalam negeri yang justru mencatatkan kenaikan. Merek seperti Toyota hingga Honda terdampak dari penurunan hasil ekspor ini.
Masih Bisa Ditingkatkan
Toyota dan Daihatsu sama-sama mengalami penurunan hasil ekspor sebesar 19,7 persen, sedangkan Honda hanya turun 9,5 persen saja. Tetap saja, Toyota masih menjadi pemimpin ekspor mobil dalam bentuk CBU dari Indonesia, dengan 12.884 unit yang dikirim. Mitsubishi dan Daihatsu menyusul dengan hasil mencapai 8.400 unit dan 8.261 unit.
Toyota juga masih memimpin ekspor komponen mobil, tapi untuk mobil CKD, Mitsubishi menjadi juaranya. Walau untuk mobil jenis ini hanya ada tiga merek yang merakit dan mengekspornya, selain Mitsubishi ada juga Hyundai dan Suzuki.
