RiderTua.com – Franco Morbidelli pindah dari tim pabrikan Yamaha ke tim Pramac Ducati pada 2024. Rider Italia itu menunggangi Desmosedici GP24 spek pabrikan, sama seperti rekan setimnya Jorge Martin serta Pecco Bagnia dan Enea Bastianini di tim pabrikan Ducati. Kecuali Franky, ketiga rider ini saat ini terlibat dalam persaingan memperebutkan gelar dunia MotoGP 2024. Namun musim depan Martin akan pindah ke Aprilia dan Bastianini ke KTM. Saat Pramac pindah ke Yamaha, Morbidelli akan tetap menunggangi Ducati tapi di tim VR46 Ducati.
Sebagai informasi, Morbidelli sekuat tenaga mengejar ketertinggalan setelah cedera pada kepala saat latihan di musim dingin yang membuatnya tidak ambil bagian dalam seluruh tes pramusim dengan Ducati. Namun GP San Marino akhir pekan lalu, memperlihatkan bahwa rider berusia 29 tahun itu kembali ke performa terbaiknya. Ini merupakan penampilan pertamanya bersaing di barisan depan sejak 2021. Martin, Bagnaia dan Morbidelli naik podium 1, 2 dan 3 hanya terpaut 1,8 detik di garis finis dalam sprint race yang ketat di Misano. Ini merupakan 3 besar pertama Morbidelli dalam 3 tahun.
Franco Morbidelli : Team Order? Akan Sulit untuk Membuat Pilihan yang Tepat
Jika Franco Morbidelli mampu melanjutkan performa apiknya ini di balapan selanjutnya, pertanyaan adalah apakah ada tindakan penyeimbang bagi pembalap yang sedang berebut gelar (Pecco-Martin-Marquez-Bastianini) yang akan dia hadapi di masa depan?
“Saya ada di sana dalam pertarungan. Tapi tetap saja Bagnaia dan Martin adalah pembalap yang tercepat di lintasan. Tetapi yang pasti, jika kami terus melaju seperti ini, akan ada balapan di mana kami akan berada di podium bersama, sementara mereka berjuang untuk meraih gelar dunia. Kami harus memikirkan diri sendiri dan apa yang terbaik untuk Ducati, dan yang pasti juga untuk mereka. Akan sulit untuk membuat pilihan yang tepat, tapi kami akan mendiskusikan semuanya bersama-sama dan mencoba membuat opsi yang tepat,” jawab pembalap blasteran Brasil-Italia itu.
Setelah beberapa tahun yang sulit bersama Yamaha, ini sangat menyenangkan. “Saya sangat berharap mengalami hal seperti ini. Saya berharap ada hal seperti ini di masa depan!” jawab Morbidelli sambil tersenyum.
Pada balapan hari Minggu, Morbidelli kembali berada di posisi ke-3 di belakang Pecco Bagnaia dan Jorge Martin tapi kemudian dia crash di pertengahan balapan. Saat ini murid VR46 Academy itu berada di peringkat 12 dalam klasemen dengan mencetak 90 poin atau tertinggal 222 poin di belakang pemimpin klasemen Martin. Jadi, secara matematis dia tersingkir dari perebutan gelar dunia musim ini namun poin Morbidelli juga penting untuk tim Pramac di klasemen tim.
Pramac membuat sejarah tahun lalu dengan memenangkan gelar dunia tim MotoGP bersama Martin dan mantan rekan setimnya Johann Zarco. Musim ini, tim Ducati Lenovo berhasil unggul 153 poin karena Enea Bastianini berhasil kembali ke performa terbaiknya, Pramac kini bersaing ketat melawan Gresini sebagai tim Independen teratas.
