RiderTua.com – Usai crash di kualifikasi GP Misano, Marc Marquez harus start dari posisi ke-9. “Saya melibas banyak lap dengan ban yang sama pada sesi FP2, oleh karena itu saya memiliki referensi. Namun pada lap itu, saya sangat cepat di tikungan ke-14. Itulah sebabnya saya tiba di tikungan ke-15 dengan kecepatan lebih 8 km/jam di speedometer,” ujar rider Gresini Ducati itu.
Dalam sprint race selama 13 lap, Marquez berhasil menyalip beberapa lawannya dan berakhir di posisi ke-5. Kemudian dia menjelaskan bagaimana dia bisa merangsek maju dan mendapatkan 4 posisi. “Saya memilih jalur yang tepat dan seperti biasanya melakukan akselerasi di tempat yang sama, namun pada kecepatan itu bagian depan saya selip,” jelas rider berusia 31 tahun itu.
Marc Marquez : Kenapa Pecco Bagnaia Tidak Bisa Menyalip Jorge Martin?

“Itu merusak akhir pekan saya karena saya start dari baris ketiga di antara para pembalap KTM, yang mengerem dan berakselerasi dengan keras selama lima atau enam lap pertama tapi kemudian melambat, yang berarti kita kehilangan banyak waktu. Sangat disayangkan karena ini sebenarnya salah satu tikungan terbaik saya. Tapi sayangnya, kita lebih berakselerasi saat kita merasa nyaman, dan itu waktu yang salah untuk melakukannya,” ucap Marc Marquez sambil mengkritik dirinya sendiri.
Baby Alien menjelaskan bahwa dia bersyukur masih mampu memperoleh beberapa posisi dalam sprint dan bisa finis ke-5, sementara rival-rivalnya kesulitan untuk menyalip. “Saya 5 detik lebih cepat dari pembalap di depan, jadi saya bisa menyalip mereka. Tapi jika kita hanya 0,1 detik lebih cepat, kita tidak akan berhasil menyalip. Itu sebabnya Pecco Bagnaia tidak bisa menyalip Jorge Martin. Kita harus jauh lebih cepat daripada pembalap di depan kita,” jelas rekan setim sekaligus kakak Alex Marquez itu..

Selain sebagian disebabkan oleh aerodinamis, suhu yang panas juga berpengaruh. “Dalam cuaca panas ini, ban menjadi sangat panas dan tekanan meningkat. Roda terkunci dan jika kita membalap di belakang lawan, kita harus mengerem lebih awal. Namun motor kemudian berhenti di bagian terakhir, yang berarti ban berada di bawah tekanan yang lebih besar,” pungkas juara dunia MotoGP 6 kali itu.