RiderTua.com – Start dari posisi 6, awalnya Brad Binder naik ke posisi 4 di belakang Franco Morbidelli dalam sprint race di Misano. Selama balapan, rider Red Bull KTM itu harus membiarkan Enea Bastianini dan Pedro Acosta menyalipnya dan kemudian seperti halnya Acosta, menjelang akhir dia dikalahkan Marc Marquez. Pada akhirnya, Binder finis ke-7 dan menjadi pembalap terbaik KTM kedua setelah Acosta yang finis ke-6.
Brad Binder menjelaskan, “Hari yang cukup bagus hingga srint race. Kami melakukan pekerjaan dengan baik. Saya berhasil melewati Q1 hingga Q2, dan di Q2 saya melibas beberapa lap dengan baik dan konsisten. Saat sprint sore hari, cuacanya panas sekali dan gripnya turun drastis. Saya punya masalah dengan bagian depan dan kesulitan membelokkan motor sebelum tikungan dan mempertahankan cornering speed. Saya harus terus berusaha untuk tetap di atas motor. Setiap kali saya menekan, bagian depan terkunci dan terasa licin.”
Brad Binder : Saya Harus Terus Berusaha untuk Tetap di Atas Motor
Brad Binder menambahkan, “Hari ini saya jelas menginginkan lebih, tapi itulah yang terjadi. Kami sudah melihat beberapa tanda masalah ini pada Jumat sore, yang juga kami alami saat sprint. Tapi cukup jelas apa yang perlu dilakukan untuk race hari Minggu. Dan saya berharap kami dapat meningkatkannya.”

Mengenai tekanan ban, rider asal Afrika Selatan itu mengatakan, “Roda depan saya panas, tekanannya tinggi tapi itu bukan bencana. Sisi sampingnya terasa cukup baik. Jadi tim saya melakukan pekerjaan dengan baik.”
Mengenai set-up motornya, Binder mengungkapkan, “Kami harus menggunakan set-up yang sangat rendah di bagian depan untuk mencegah roda depan selip. Kami mengalami masalah ini di awal musim, itulah sebabnya saya mengalami beberapa kali crash. Kami membutuhkan set-up yang sangat rendah, yang mana bagian depan memiliki banyak tekanan. Namun ketika kondisinya memburuk, kami tidak lagi memiliki kelebihan yang sama dengan hal ini.”
“Saat Marc (Marquez) menyalip saya, jelas bagi saya bahwa saya tidak bisa meluncur ke tikungan secepat yang dia bisa lakukan. Saya harus memperlambat, berbelok, lalu berakselerasi lagi. Saya tidak bisa menikung dan mempertahankan kecepatan di tikungan. Sulit untuk memahaminya. Kami pernah mengalami situasi ini sebelumnya, dan saya benar-benar tidak memperkirakan balapan menjadi lebih baik.”
“Jika lintasan memiliki jumlah cengkeraman yang sama untuk kedua ban, maka kita dapat mengemudikan motor dengan baik dan semuanya baik-baik saja. Namun jika bagian belakang tidak memiliki cengkeraman, maka hal itu akan memberikan tekanan yang lebih besar pada ban depan. Tapi jika roda depan terkunci, kita meluncur lurus ke depan,” pungkas rekan setim Jack Miller itu.