RiderTua.com – Bentrokan antara Alex Marquez dan Pecco Bagnaia di lap 18 pada GP Aragon masih saja menarik untuk dibahas. Stewards FIM sudah memutuskan jika crash tersebut dinyatakan sebagai insiden balapan. Banyak yang menyalahkan Alex namun tak sedikit yang juga menyalahkan Pecco. Dalam konferensi pers pada hari Kamis di Misano, pembalap Ducati Lenovo itu dengan berbesar hati meminta maaf atas pernyataan keras yang dilontarkannya kepada Alex.
Kali ini, Simon Crafar yang tahun depan akan menjabat sebagai kepala Race Director MotoGP yang baru membeberkan analisanya mengenai insiden itu. “Saya mengenal sirkuit Aragon dengan baik, saya sudah banyak membalap di sana. Saya tahu, saat kita melebar di tikungan 12 maka di tikungan 13 kita akan ‘selesai’. Ini tidak akan pernah menyenangkan siapa pun,” ujar Crafar.
Pendapat Calon Kepala Race Director MotoGP Simon Crafar: 70% Alex Marquez Salah

Simon Crafar menjelaskan, “Tak satu pun dari kita yang memiliki akses yang sama terhadap kamera seperti Race Direction, dan saya yakin mereka telah mengawasi semuanya. Mereka menghabiskan waktu lama untuk menganalisis dan saya harus menghormati keputusan mereka, karena mereka memiliki lebih banyak informasi daripada kami. Tapi firasat saya adalah, sebagian besar kesalahan ada pada Alex Marquez. Itu pendapat saya, tanpa melihat semua kamera yang dimiliki Race Direction.”
Apakah Pecco Bagnaia seharusnya lebih sabar dengan manuvernya? Crafar menjawab, “Saya yakin dia berharap demikian. Makanya saya bilang ‘mayoritas’ dan bukan ‘semuanya disalahkan’. Enea Bastianini melakukan pergerakan dengan aman dalam balapan, dengan dua pembalap. Saya sudah menjawab apa yang saya lihat. Kecuali ada info yang bisa saya dapatkan, saya tidak akan berubah pikiran. Saya akan mengatakan 70 – 30 untuk pihak Alex, tanpa menyalahkan.”

Crash terjadi saat tersisa enam lap sebelum balapan berakhir. Pecco Bagnaia ingin mencetak poin maksimal yang bisa dia dapatkan untuk mengejar ketertinggalan dari Jorge Martin di klasemen. Crafar menganalisis, “Dia mengejar Alex 2,5 detik dalam beberapa lap. Jika dia melepaskan Alex, Alex memiliki sudut pendekatan yang buruk sehingga dia akan bergerak perlahan saat berbelok atau melebar, dan Pecco bisa saja menyalipnya di tikungan kanan berikutnya.”
Namun yang terjadi justru sebaliknya, Pecco Bagnaia meninggalkan Aragon tanpa poin dan tertinggal 23 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin. Dampak dari crash tersebut berlanjut hingga GP San Marino akhir pekan ini. Murid Valentino Rossi itu secara fisik belum prima karena bahunya masih terasa sakit.