Home Superbike Marah! Jonathan Rea : Crash yang Dialami Toprak Razgatlioglu Harus Menjadi Peringatan

    Marah! Jonathan Rea : Crash yang Dialami Toprak Razgatlioglu Harus Menjadi Peringatan

    Toprak Razgatlioglu - Jonathan Rea
    Toprak Razgatlioglu - Jonathan Rea

    RiderTua.com – Jonathan Rea bereaksi keras dengan crash horor yang dialami Toprak Razgatlioglu di WSBK Magny-Cours Prancis di hari Jumat. Melihat bagaimana pembalap BMW itu menabrak dinding ban sebelum tikungan ke-14, crash itu bisa saja berakibat fatal.

    Sebagai informasi, Jonathan Rea berhasil 9 kali menang di Circuit de Nevers sehingga rider Yamaha itu paham betul dengan trek tersebut lebih baik dari siapa pun. “Itu crash yang mengerikan, saya tidak mengerti mengapa TV harus menayangkannya lagi. Setiap tahun kami membahas tembok itu. Tapi tembok itu harus tetap ada di sana. Kalau tidak, motor dari pembalap yang jatuh bisa menabrak pembalap lain,” ujar rider asal Irlandia Utara itu kesal.

    Rea menambahkan, “Toprak menabrak tembok. Jika itu terjadi pada tikungan yang berbeda, konsekuensinya akan menjadi bencana. Saat masih mengenakan helm saya berteriak ketika saya melihat tayangan ulangnya. Dia sangat beruntung karena dia menabrak dinding dengan bagian samping tubuhnya dan bukan dengan kepalanya lagi setelahnya. Tindakan bodoh bagi orang-orang TV yang menayangkan ulang.”

    Marah! Jonathan Rea : Crash yang Dialami Toprak Razgatlioglu Harus Menjadi Peringatan

    Toprak Razgatlioglu - Crash
    Toprak Razgatlioglu – Crash

    Setelah insiden tersebut, muncul pertanyaan mengapa tidak ada air fence di tembok itu? “Sayangnya, hal itu terjadi di banyak trek. Motornya semakin cepat, tapi lintasannya tidak bertambah besar. Semua rider ingin melaju lebih cepat, Pirelli ingin membuat ban yang lebih baik, Dorna memastikan ada suku cadang yang super konsesi. Semua rider bergerak maju, tetapi batas lintasan tidak dimundurkan. FIM memiliki program untuk mensimulasikan crash,” jawab Jonathan Rea.

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.

    Pembalap berusia 38 tahun itu melanjutkan, “Namun terkadang crash yang tidak biasa terjadi, misalnya saat mengemudi lurus ke depan di tempat yang tidak kita duga. Sayangnya, kami tidak cukup beruntung untuk dapat memilih trek. Ada 12 seri dan kami beruntung bisa membalap di Most, misalnya. Itu kenyataan kami, kami harus menerima keadaan tertentu. Kami tidak selalu bisa memiliki trek ‘A-level’. Kami membalap motor dan kami harus menerima risiko tertentu. Saya yakin mereka akan memasang air fence di sana pada hari Sabtu.”

    Sementara itu, Nicolo Bulega yang saat ini berada di peringkat 2 di klasemen juga ikut berkomentar mengenai insiden itu. “Ini adalah tempat yang sulit. Kita melaju sangat cepat di sana, kita bersandar dan kemudian kita harus mengerem dengan sangat keras. Bagi saya itu adalah tikungan paling sulit di trek balap ini karena juga sedikit menurun. Saya tidak melihatnya dalam rekaman data, namun pada kecepatan penuh di gigi kelima kita benar-benar melaju sangat cepat di sana,” pungkas pembalap dari tim Aruba.it Ducati itu.

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini