RiderTua.com – Pecco Bagnaia mengalami masalah start di GP Aragon. Namun Davide Tardozzi membantah bahwa hal itu disebabkan karena ride height devices atau perangkat ketinggian berkendara. Tak hanya Bagnaia, Aleix Espargaro (Aprilia) juga mengalami masalah serupa.
Usai sprint, kondisi trek Aragon kembali mendapat kritikan dari para pembalap. Begitu pula kurangnya pembersihan yang dirasa belum maksimal. Lintasan tersapu hujan pada Sabtu malam, meski hujan semalaman membawa tanah atau pasir kembali ke sirkuit untuk balapan hari Minggu. Beberapa pihak menyalahkan perangkat ride height, dan beberapa pengamat juga menuding bahwa masalah yang dihadapi Bagnaia disebabkan oleh perangkat tersebut. Alasannya pembalap lain tidak mengalaminya..
Davide Tardozzi : Ride Height Device Tidak Bisa Disalahkan Atas Masalah Pecco Bagnaia di Aragon
Davide Tardozzi menegaskan, “Menurutku perangkat ini membantu. Kemarin dalam sprint adalah masalah lain. Itu adalah masalah pasir di aspal dan race direction melakukan segala yang mungkin untuk membersihkan trek, di grid start. Tapi sayang hujan membuat trek ‘berpasir’. Dimana pembalap tidak nyaman saat latihan, itu benar-benar kotor.”

“MotoGP adalah teknologi maksimal. Kita harus melanjutkan. Kalau ingin kembali ke 20 tahun lalu, bahkan ada yang minta motor seperti 20 tahun lalu atau 10 tahun lalu, itu bukan pandangan kami. Kami menantikan lebih banyak hal, lebih banyak teknologi dan masa depan yang lebih baik,” imbuh manajer tim Ducati Lenovo itu.
Tardozzi berulang kali berpendapat bahwa perangkat rear ride height membantu mengurangi roda belakang spin. Ada persamaan antara masalah start yang dialami Bagnaia di Aragon dengan masalah Marc Marquez di Austria. Di mana Baby Alien dapat mengaktifkan kembali perangkat start depannya dan sebagai hasilnya, dia bersenggolan dengan Franco Morbidelli di luar racing line.
Namun Tardozzi membantahnya dengan alasan bahwa masalah yang dialami Marquez adalah kesalahannya sendiri karena dia secara tidak sengaja melepaskan perangkat depannya untuk mencoba memanaskan ban depannya.
“Ya, tapi Marc punya masalah karena apa yang terjadi pada ban depan. Kemudian Marc berpikir bahwa dia harus memasang perangkat depan pada saat-saat terakhir, karena dia ingin melibas tikungan secepat mungkin untuk mencoba membuat ban depan semakin panas. Itulah mengapa dia melakukan kesalahan. Di Austria, Marc melakukan kesalahan,” tegas Tardozzi, merujuk pada fakta bahwa masalah Marquez bermula dari ban yang harus dipasang ke pelek baru karena katupnya rusak setengah jam sebelum GP Austria dimulai.