RiderTua.com – Maverick Vinales mengalami balapan yang mengecewakan dalam MotoGP Sprint di Aragon, di mana ia finis di posisi terakhir. Pembalap Aprilia ini tertinggal 4 detik per putaran dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Sprint MotoGP Aragon menjadi mimpi buruk bagi Vinales, yang setelah start dari baris keempat, malah berakhir di posisi terakhir tanpa mampu memperbaiki posisinya. Masalah utama terletak pada kurangnya cengkeraman pada motor RS-GP24 miliknya, yang membuatnya tertinggal hingga 37 detik dari pemenang balapan, Marc Marquez.
Kekecewaan Maverick Vinales

Sabtu yang Tidak Terlupakan Vinales mengaku bingung dengan apa yang terjadi saat lampu start padam. Dia juga bertanya-tanya hal yang sama, tidak tahu mengapa. “Saya lebih lambat empat detik dibandingkan hari Jumat… Saya bahkan tidak sempat mencoba (di kualifikasi, red.). Di balapan, saya merasakan hal yang sama, kehilangan cengkeraman di setiap tikungan. Satu-satunya hal yang berubah adalah hujan, tapi yang lain tetap melaju cepat, meski sedikit lebih lambat dari kemarin.”
Aleix Espargaro, rekan setim Vinales, juga mengeluhkan masalah cengkeraman dan sempat melaporkannya kepada pihak berwenang di Dorna. Performa kedua pembalap Aprilia ini sulit dijelaskan, dan Vinales tampak pesimis menghadapi balapan MotoGP pada hari Minggu. Sejujurnya, dia rasa tidak ada yang bisa dilakukan. Pada akhirnya, motor ini (RS-GP) memang seperti itu, katanya..
Trek yang Kotor dan Cengkeraman yang Buruk Vinales kesulitan menjelaskan kepada teknisi di Noale tentang apa yang terjadi di trek pada hari Sabtu. “Setiap kali saya mengambil sudut 50 derajat, roda depan tertutup. Saya tidak bisa menjelaskan lebih banyak karena itulah yang saya rasakan. Mereka mencoba memahami apa yang berubah dibandingkan hari Jumat, jelas kondisi trek berubah, cengkeramannya lebih rendah. Saya tidak mengerti mengapa ban tidak berfungsi, padahal kemarin bannya baik-baik saja, dan saya memiliki perasaan yang bagus… Kami jauh lebih menderita dibandingkan dengan pesaing kami.”
Vinales berharap kondisi trek membaik dan tidak hujan agar cengkeraman bisa meningkat. “Dan jika hujan, tidak ada pilihan lain. Anda bertahan, lakukan yang terbaik, dan coba tetap berada di atas motor untuk mendapatkan beberapa poin, jika memungkinkan.”
Kekhawatiran muncul untuk musim depan, ketika motor yang sama akan digunakan oleh Jorge Martin dan Marco Bezzecchi. Jika performa motor ini tidak meningkat, bagaimana nasib mereka?