RiderTua.com – Jorge Martin finis di posisi kedua pada MotoGP Sprint Aragon, yang membuatnya kembali memimpin klasemen Kejuaraan Dunia. Dalam balapan tersebut, Martin harus menghadapi tantangan berat dari Marc Marquez.
Di Sprint Aragon, Martin berhasil mengamankan kembali puncak klasemen MotoGP dengan selisih tiga poin dari Pecco Bagnaia. Meskipun hanya finis di urutan kedua dengan selisih tiga detik di belakang Marquez, Bagnaia yang mengalami masalah pada ban dan hanya finis di posisi kesembilan berhasil diungguli oleh Martin—masalah yang mirip dengan yang dialami oleh Martin di Qatar tahun lalu.
Jorge Martin: Mengakui Kekuatan Marquez
Menghadapi tekanan dari kecelakaan di babak kualifikasi, Martin menunjukkan kematangan dan ketangguhan mentalnya. Dalam balapan yang penuh strategi ini, Martin menyadari bahwa mengejar Marquez hampir mustahil, sehingga fokus utamanya adalah finis di depan Pecco Bagnaia, dan ia berhasil melakukannya. “Kami melakukan perubahan besar dalam balapan,” ungkap Martin, merujuk pada kinerjanya dengan motor Desmosedici. “Meskipun kesulitan dengan ban depan dialami oleh semua pembalap, ketenangan dan start yang baik tetap dapat saya lakukan untuk mengikuti Marquez selama beberapa putaran awal”.
Ketika ditanya mengenai peluangnya untuk mengejar Marquez, Martin mengakui bahwa meskipun ia bisa mengambil alih di putaran pertama, Marquez tetap akan menyalipnya kembali. “Tidak ada peluang untuk menyamai kecepatan Marc,” ditegaskan oleh Martin.
Balapan di MotorLand Aragon menjadi tantangan baru bagi Martin. Dengan Marquez yang tetap menjadi favorit, Martin berfokus untuk mempertahankan keunggulan klasemen sebelum menghadapi dua seri di Misano. Meski merasa bahwa selalu ada pembalap lain yang lebih kuat, Martin tetap konsisten di posisi kedua, sebuah indikasi bahwa ia selalu berada di puncak kompetisi. “Yang penting adalah saya selalu tampil kuat,” pungkas Martin.
