RiderTua.com – Dengan finis ke-5, Miguel Oliveira menjadi pembalap Aprilia RS-GP terbaik dalam sprint race di Aragon. Setelah start dari posisi 8, pembalap Trackhouse itu langsung menyalip Brad Binder dan memanfaatkan kesalahan Pecco Bagnaia di lap 4. Kemudian dia terus berusaha mengejar Alex Marquez yang ada di depannya untuk keseluruhan balapan, tapi rider Gresini itu mampu bertahan dan finis ke-4.
Meski senang dengan hasil yang ditorehkannya, Oliveira lebih fokus menganalisis kondisi yang aneh. “Menurutku ini adalah hari yang aneh bagi semua pembalap setelah hari Jumat. Saya memperkirakan trek akan membaik pada sore hari, tapi itu tidak terjadi. Kami proaktif dan bekerja dalam dua konfigurasi agar ban berfungsi, tapi kami punya masalah. Namun pembalap lain juga punya masalah. Saya tidak punya penjelasan yang sebenarnya,” ungkap rider asal Portugal itu.
Miguel Oliveira : Hanya Bisa Berdoa untuk Race Hari Minggu
Miguel Oliveira menambahkan, “Bukannya cengkeramannya terlalu rendah. Aspalnya ada semacam lapisan debu. Kita merasa seperti motor akan tergelincir. Ban tidak pernah benar-benar mencengkeram aspal.”
“Di sini kami membalap dengan lebih banyak sudut kemiringan motor. Kami harus memahami di mana kami dapat memberikan tekanan pada ban dan membuat ban bekerja. Kami harus menemukan sesuatu yang besar. Ban tidak mengalami penurunan kualitas sebanyak itu, tapi masalahnya adalah suhu aspal yang bisa membentuk gelembung-gelembung,” imbuh rekan setim Raul Fernandez itu.
Oliveira menjelaskan, “Treknya lebih kotor dibandingkan hari Jumat. Ban depan saya habis. Tapi itu membuat saya khawatir, karena kami harus menempuh jarak dua kali lipat pada race hari Minggu. Saya hanya bisa berdoa untuk hari Minggu. Ban depan hard bukan pilihan karena ban ini akan langsung selip. Ban ini hanya bisa berfungsi di Mandalika. Faktanya, beberapa pembalap memiliki lebih banyak masalah dibandingkan kami. Namun kami ingin mengambil langkah maju.”
