Home MotoGP Andrea Dovizioso : Melihat Data Telemetri Stoner Kita Sudah Merasa Kalah Duluan

    Andrea Dovizioso : Melihat Data Telemetri Stoner Kita Sudah Merasa Kalah Duluan

    Dani Pedrosa - Andrea Dovizioso - Casey Stoner
    Dani Pedrosa - Andrea Dovizioso - Casey Stoner

    RiderTua.com – Setelah hampir dua tahun absen dari MotoGP, Andrea Dovizioso kembali sementara sebagai pembalap penguji Yamaha, sebuah peran yang tak terduga. Dalam uji coba dua hari di Sirkuit Misano yang diselenggarakan oleh Yamaha minggu lalu, Dovizioso membantu pabrik Iwata untuk mengumpulkan data penting guna persiapan motor 2025.

    Di Misano, Dovizioso berbicara kepada MotoSprint mengenai berbagai topik, termasuk perkembangan MotoGP dalam dekade terakhir dan khususnya mengenai Ducati, tim tempat ia meraih kesuksesan terbesar: “MotoGP telah mengalami perubahan besar dalam 10 tahun terakhir. Hingga tahun lalu, pabrikan Jepang, atau mungkin sekarang Honda, masih bekerja dengan cara yang sama seperti dulu. Namun, sejak 2014, Ducati memahami bahwa mereka memerlukan struktur yang berbeda, baik di lintasan maupun di pabrik, dengan lebih banyak teknisi yang menganalisis berbagai aspek yang sebelumnya tidak diperhatikan.”

    Andrea Dovizioso : Melihat Data Telemetri Stoner Kita Sudah Merasa Kalah Duluan

    Dovizioso juga berbicara tentang salah satu rival terberatnya, Marc Márquez, yang kerap membuatnya terdesak di lintasan: “Pertarungan dengan Marc selalu sulit, dan ia sering kali menutupi kekurangan motornya. Misalnya, di Austria, ia tidak seharusnya bisa bersaing dengan saya, tetapi ia tetap ada di sana, meski pada akhirnya saya berhasil mengalahkannya. Namun, ia sering kali menemukan cara untuk menang dalam situasi yang sulit. Penyesalan terbesar saya adalah tahun 2018, ketika kami seharusnya bisa membuatnya kesulitan, tetapi karena dinamika internal, kami malah menjauh dari peluang tersebut sejak awal.”

    Casey Stoner Kecam Perlakuan Ducati
    Andrea Dovizioso – Casey Stoner

    Selain itu, Dovizioso memberikan detail lebih lanjut tentang rival-rival lain yang pernah ia hadapi, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa dalam menghadapi tantangan: “Jorge Lorenzo dan Simoncelli adalah dua pebalap yang paling sering saya hadapi sepanjang karier. Jorge sangat kuat, tidak perlu diragukan lagi; ketepatannya luar biasa. Pedrosa adalah pebalap lain yang, dalam kondisi tertentu, tak terkalahkan, meskipun ia terbatas oleh pasang surut dan kerapuhan fisiknya.”

    Berbagi garasi dengan Casey Stoner juga memberi dampak psikologis yang berat bagi Dovizioso. Sebagai rekan setim Stoner pada musim 2011 di Tim Repsol Honda, Dovizioso merasakan tekanan besar saat menganalisis data telemetri Stoner: “Stoner memiliki bakat murni, dan melihat telemetrinya sebagai rekan setim terasa seperti kekalahan, karena ia melakukan hal-hal yang ekstrem yang hanya bisa dilakukan oleh dirinya.”

    Dovizioso juga mengenang sosok Marco Simoncelli sebagai salah satu pembalap paling agresif yang pernah ia hadapi. Meskipun awalnya sulit untuk menghormati Simoncelli karena sering terjadi bentrokan di lintasan, hubungan saling menghormati akhirnya terjalin, terutama setelah insiden tragis yang menimpa Simoncelli. “Saya tidak pernah menyangka akan mengalami hal buruk seperti yang terjadi pada Marco, yang bagi saya selalu menjadi rival yang ‘sulit’,” tutup Dovizioso.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini