RiderTua.com – Tahun depan Marc Marquez akan pindah dari Gresini ke tim pabrikan Ducati, dari motor berumur 1 tahun ke motor spek pabrikan terbaru. Dengan motor yang setara dengan rekan setim barunya Pecco Bagnaia, Baby Alien bisa membawa pertarungan mereka ke level yang baru. Jelas Marquez punya prioritas utama untuk MotoGP musim 2025.
Tapi setelah 11 seri musim 2024, Marquez belum juga menang baik dalam sprint maupun main race. Saat ini rider berusia 31 tahun itu tertinggal 83 poin di belakang pemimpin klasemen Francesco Bagnaia.
Tahun Depan Marc Marquez ingin Mengasapi Semua Lawannya!
Alex Lowes mengatakan, “Dia menghabiskan begitu banyak waktu untuk mencoba mengalihkan tekanan dan ekspektasi. Itu Marc Marquez! Tentunya dia hanya ingin mengalahkan semua lawannya. Sikap itu sudah ada sejak di awal musim. Menurutku dia ngepush karena dia membuat kesalahan di sesi latihan.”
“Mungkin dia berpikir, target pertama tahun ini adalah mendapatkan motor pabrikan. Sekarang dia akan menjaga dirinya sendiri, muncul tahun depan untuk mengasapi semua lawan! Kita tidak akan terkejut. Dia memiliki karakter dan bakat seperti itu,” imbuh Lowes.

Meski begitu, peringatan bagi Marquez bahwa mengenakan baju merah dan menggunakan motor spek terbaru Ducati pada 2025 bukanlah jaminan meraih kemenangan. Dia akan bergabung dengan Bagnaia yang saat ini sedang dalam performa terbaiknya.
Pengamat MotoGP Neil Hodgson mengatakan, “Cara Pecco meningkatkan performanya luar biasa. Dia adalah juara dunia dua kali dan bisa dengan mudah menjadi juara tiga kali dalam kondisi prima. Marc ingin berhadapan langsung dengan Pecco di garasi yang sama. Kami tahu Marc tidak dalam kondisi prima. Ini mungkin bukan kesimpulan yang pasti seperti yang dipikirkan banyak orang.”
Alex Lowes menambahkan, “Pecco tidak kenal lelah. Setelah melakukan kesalahan, dia bangkit kembali dan merangsek ke depan. Jika Marc terus melakukan kesalahan seperti di Jerman dan Silverstone, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak tekanan kepada Pecco. Dia tahu Valentino (Rossi) akan mempengaruhi Pecco!”
Hodgson mencontohkan satu momen krusial yang membuktikan betapa kompetitifnya Bagnaia musim ini. “Pecco crash pada lap terakhir dalam sprint di Barcelona. Tapi keesokan harinya, dia memimpin balapan di tikungan yang sama tempat dia terjatuh. Dia memiliki kekuatan mental yang diperlukan untuk melakukan hal itu, percaya diri dan keyakinan yang tiada henti. Ini sangat mengesankan, itu adalah tanda seorang juara sejati,” pungkas Hodgson.