RiderTua.com – Setelah GP Austria, Marc Marquez berada di peringkat 4 dalam klasemen keseluruhan dan tertinggal 83 poin di belakang pemimpin Pecco Bagnaia. Sejauh ini, rider Gresini Ducati itu berhasil meraih 85 kemenangan dalam karirnya namun belum pernah meraih kemenangan di Red Bull Ring. Tiga kali berturut-turut Baby Alien dikalahkan di lap terakhir dan selalu finis kedua. Duel spektakulernya yang terjadi ketika melawan Andrea Dovizioso (2017 dan 2019) dan Jorge Lorenzo (2018) tercatat dalam sejarah MotoGP.
Lintasan berkecepatan tinggi Red Bull Ring adalah ‘treknya’ Ducati karena 8 dari 10 kemenangan terakhir MotoGP jatuh ke tangan pabrikan asal Borgo Panigale itu. Tahun ini, Marquez membalap dengan Ducati untuk pertama kalinya di Austria.
Meskipun Marc Marquez sangat menyukai trek ini dan merasa sangat nyaman di Red Bull Ring. Namun tahun ini Pecco, Jorge dan Enea mengendarai motor yang sama dan saat ini ketiganya sedikit lebih cepat darinya…
Jawaban Marc Marquez Atas Pernyataan Pecco Bagnaia

Marc Marquez mengatakan, “Saya harus terus berusaha dan belajar. Kita lihat apakah kami bisa menutup gap. Saya akan mencoba, tapi saya rasa saya tidak bisa bertarung untuk meraih kemenangan melawan para pembalap top ini di lap terakhir. Mereka selangkah lebih maju dan kami harus menerimanya dan terus bekerja.”
Mengenai calon rekan setimnya tahun depan, beberapa hari yang lalu dalam sebuah wawancara Pecco Bagnaia mengeluarkan statement yang mengatakan, “Marquez bisa menjadi sangat bagus atau menjadi bencana.”
Bagaimana tanggapan Marquez mengenai pernyataan Pecco itu? Dengan diplomatis juara dunia 8 kali itu menjawab, “Bagi saya ini adalah pengalaman baru. Di tim Repsol Honda, saya adalah pembalap yang memiliki pengalaman dan saya mempertahankan status nomor 1 saya. Kemudian Jorge Lorenzo dan Joan Mir datang, dua juara dunia. Tapi itu adalah sebuah situasi yang berbeda karena saya lebih mengenal motornya.”
“Di Ducati, Pecco jadi acuannya. Dia super cepat dan saya bisa belajar banyak darinya. Saya punya datanya sekarang, tapi berbagi garasi dengannya adalah hal lain. Saya harap kita bisa saling membantu karena jika kita berdua kompetitif, ini adalah cara terbaik untuk berkembang,” imbuh Marquez.
Fakta bahwa Marquez melakukan segala yang dia bisa untuk kembali ke puncak adalah hal yang membedakannya. Di paruh kedua musim 2024, rider berusia 31 tahun itu menjadi ‘raja’ crash tahun 2024. “Ya, memang benar saya banyak mengalami crash di paruh pertama musim, tapi itu tidak selalu salah saya. Hal positifnya adalah saya lebih banyak mengalami crash saat latihan ketimbang saat balapan. Tentu saja saya ingin lebih sedikit crash, tapi saat ini hal itu tidak terlalu mengganggu saya,” pungkas kakak Alex Marquez itu.