RiderTua.com – Dalam kualifikasi GP Austria, Pecco Bagnaia kalah tipis dari rival utamanya Jorge Martin. Pada sprint hari Sabtu, rider Ducati Lenovo itu mampu membalikkan keadaan. Rider Italia itu meraih kemenangan setelah berhasil mengalahkan Martin, dan kedudukan di klasemen menjadi seimbang (sama-sama mengumpulkan 250 poin).
Di balapan hari Minggu, Bagnaia kembali menggunakan taktik yang sama dan kembali sukses. Dengan mengambil banyak risiko, rider berusia 27 tahun itu merebut keunggulan dari Martin di lap kedua. Selama balapan 28 lap, dia berhasil mempertahankan keunggulannya hingga garis finis. Mulai dari lap kelima, juara bertahan itu berhasil menjauh dari pembalap Pramac itu dalam 0,01 detik.
Pecco Bagnaia : Tim Memperingatkan Ada Risiko Hujan di Awal dan Saya Mengabaikannya
Francesco Bagnaia menjelaskan, “Itu adalah satu-satunya peluang tapi juga punya risiko besar. Saya langsung mencoba menjadi sedikit lebih cepat dari Jorge di setiap lap. Kecepatan di antara kami gila. Apa yang saya tidak tahu adalah, berapa lama cengkeramannya akan bertahan. Di Red Bull Ring, apa pun bisa terjadi di final. Tapi untungnya gripnya tidak memburuk secara besar-besaran.”

Setelah fokus pada balapan selama 20 lap, Bagnaia berhasil mematahkan perlawanan. Saat selisih 2 detik menjelang finis, sang Martintor menyerah. Namun murid Valentino Rossi itu menegaskan bahwa beberapa lap pertama adalah kunci kesuksesan. “Saya selalu berusaha menetapkan fokus di sini. Kami biasanya latihan dengan tangki penuh untuk menyimulasikan hal itu. Membalap secara agresif berarti lebih banyak risiko, tetapi ini sangat penting,” ungkap rekan setim Enea Bastianini itu.
Di awal paruh kedua balapan, langit di atas Red Bull Ring sudah gelap. Meski tidak turun hujan, cuaca di Austria sempat membuat Bagnaia khawatir. “Tim telah memperingatkan saya tentang risiko hujan di awal dan saya mengabaikannya. Namun di tengah balapan saat tiba di tikungan 3, saya tidak melihat apa pun selain mendung hitam. Saya berpikir, sial. Tapi tidak berbau seperti hujan dan tetap seperti itu hingga finis,” jelas adik Carola Bagnaia (asisten pribadi Pecco) itu.

Kemenangan ke-7 musim ini, tidak hanya memberi Bagnaia sedikit keunggulan (unggul 5 poin) di klasemen MotoGP. Yang lebih penting, dengan penampilan apiknya di Austria Pecco Bagnaia membuat Martin bertanya-tanya, bagaimana pembalap #1 bisa dihentikan saat ini?