RiderTua.com – Marc Marquez mengungkapkan adanya ‘kekacauan’ terkait masalah perangkat start (start device/holeshot) di MotoGP Austria. Masalah yang dialami Marc Marquez di MotoGP Austria sudah muncul bahkan sebelum ia keluar dari garasi Gresini. Pembalap Spanyol tersebut menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapinya di awal balapan MotoGP Austria sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum ia naik ke atas motor GP23-nya dan meninggalkan pit Gresini.

Juara dunia delapan kali itu tidak berhasil mengaktifkan perangkat start untuk menyesuaikan tinggi rendahnya bagian depan motor saat di grid start (sebelum balapan dimulai), yang mengakibatkan dirinya kehilangan posisi di Tikungan 1. Dia kemudian terlibat insiden dengan Franco Morbidelli saat pengereman, yang membuatnya terperosok ke posisi ke-13. Namun, menurut versi Marc: masalah sebenarnya dimulai dari insiden ban yang tidak biasa sebelum balapan: valve atau klep ban rusak sehingga perlu ganti ban dari situlah muncul masalah berikutnya.
Marc Marquez Mengungkap Alasan Hanya Bisa Finish di Posisi Ke-4
Tanda awal masalah terlihat ketika Marquez berjalan ke bagian belakang garasi Gresini setengah jam sebelum start, dan kamera TV merekam dua mekanik yang terburu-buru membawa ban depan. “Hari ini kami kurang beruntung,” ujar Marquez, yang akhirnya berhasil finis di posisi keempat. “Sangat tidak beruntung, karena 30 menit sebelum start, saat mekanik memeriksa tekanan ban, ternyata katupnya rusak. Lalu, seperti yang terlihat di TV, mereka berlari ke Michelin untuk mengganti ban dengan pelek lain. Namun, selama prosedur itu, suhu ban turun drastis. Kekacauan ini menyebabkan semua masalah,” tambahnya.

Marquez menjelaskan bahwa pada lap pemanasan, dia lebih fokus untuk menaikkan suhu ban depan. Saat berada di trek lurus terakhir, dia mencoba mengerem dan mengaktifkan perangkat pengatur tinggi bagian depan motor dengan benar. Namun, ketika dia mencoba mengerem lagi untuk memanaskan ban depan, perangkat tersebut terlepas, dan dia tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk mengaktifkannya kembali di grid.
Tanpa perangkat pengatur ketinggian bagian depan motor, sulit untuk melakukan start dengan baik. Namun, Marc tetap berusaha tenang di tikungan pertama. “Saya berkata, ‘Oke, saya akan mengerem lebih awal agar tidak terlalu keras, dan mari kita lihat’. Tetapi kemudian saya mengalami benturan dari sisi kiri, dan kami melebar. Dari posisi ke-13, kami mulai naik secara bertahap.”
Perangkat Pengatur Tinggi (Ride Height Device) Akan Dilarang Mulai 2027

Di MotoGP, perangkat pengatur ketinggian ini akan dilarang pada tahun 2027. “Kami akan melarangnya, tetapi pada tahun 2027. Jadi mereka sudah mulai membuat solusi, seperti aerodinamika. Namun, mulai sekarang hingga 2027, seperti yang ditunjukkan KTM dengan aero akhir pekan ini, kita akan melihat banyak inovasi,” kata Marquez, sebelum menolak usulan untuk melarang holeshot lebih awal.
“Kami tidak bisa melarang perangkat ini lebih awal hanya karena saya membuat kesalahan. Karena alat itu sama untuk semua orang, dan di masa lalu pembalap lain juga mengalaminya. Memang benar bahwa sekarang kami memiliki banyak hal yang perlu dioperasikan di motor. Ketika beberapa pembalap datang dari Moto2, mereka berkata, ‘Kami memiliki begitu banyak hal yang harus dilakukan’,” ujarnya.
Namun saat ini, masalah yang dialami Marc dimulai dengan masalah ban depan. Dia lebih fokus pada cara untuk menaikkan suhu ban depan (karena ban diganti baru setelah katupnya rusak) dan kurang memperhatikan perangkat holeshot di bagian depan.
“Saya mengaktifkan holeshot, tetapi karena memikirkan suhu ban depan, saya menonaktifkannya lagi dengan memberikan beban dan tekanan untuk meningkatkan suhu. “Ya, memang seperti itu adanya.” Apakah start device/holeshot di motor Marquez rusak akibat diaktifkan dan dinonaktifkan secara tidak wajar atau karena kesalahan pengoperasian?

Marc Memiliki Kecepatan untuk Podium
Mengonfirmasi bahwa ia memiliki kecepatan untuk merebut podium pada hari Minggu, Marquez berkata, “Di Catalunya, kami finis ke-2 di Sprint dan ke-3 di GP, tetapi itu adalah salah satu akhir pekan terburuk bagi kami. “Akhir pekan ini adalah salah satu yang terbaik: Perasaan dengan motor, kecepatan dalam latihan, kualifikasi, dan saat sesi pemanasan. Namun, 0 poin di Sprint kemarin dan posisi ke-4 hari ini. Tetapi saya sangat menikmati kecepatan akhir pekan ini dan masih ada yang bisa kami perbaiki.”
Marquez tetap berada di posisi keempat dalam klasemen kejuaraan dunia, tetapi kini terpaut 83 poin dari Pecco Bagnaia dan 22 poin di belakang posisi ketiga Enea Bastianini, pembalap yang akan ia gantikan di tim pabrikan Ducati musim depan.