Home Otomotif Insentif Mobil Listrik Tidak Bisa Selalu Diandalkan?

    Insentif Mobil Listrik Tidak Bisa Selalu Diandalkan?

    Wuling Air EV 5
    Wuling Air EV 5

    RiderTua.com – Mobil listrik menjadi satu-satunya model ramah lingkungan yang mendapat insentif di Indonesia. Padahal mobil hybrid bisa saja mendapatkannya karena juga merupakan model ini, tapi selalu dibatalkan karena sejumlah alasan. Seperti ingin terus fokus dalam menghadirkan keringanan harga untuk mobil listrik saja. Walau insentif ini tidak bisa selamanya diandalkan untuk satu model ramah lingkungan saja.

    Mobil Listrik yang Mendapatkan Insentif di Indonesia

    Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan mobil listrik sudah menunjukkan adanya pertumbuhan yang pesat. Ditambah dengan makin banyaknya model baru yang dijual, konsumen bisa memiliki lebih banyak pilihan di pasarnya, tentunya dengan pilihan yang bermacam-macam. Entah itu mobil murah atau mobil premium, SUV atau sedan dan MPV.

    Namun hanya mobil BEV yang mendapatkan insentif, sedangkan model HEV dan PHEV tidak mendapatkannya karena dianggap memiliki catatan penjualan yang cukup bagus. Sehingga hanya mobil listrik yang mendapat keringanan harga tersebut. Sebenarnya boleh-boleh saja, tapi sebenarnya ada ancaman di balik insentif mobil listrik yang terlalu difokuskan ketimbang memberikannya ke model ramah lingkungan lainnya.

    MG ZS EV Motor Indonesia
    MG ZS EV Motor Indonesia

    Banyaknya Penutupan Pabrik

    Thailand pernah merasakan dampak negatif dari insentif mobil listrik yang lebih dipentingkan ketimbang mobil hybrid. Akibatnya, produsen berlomba-lomba untuk menghadirkan mobil dengan harga terjangkau, sehingga memicu perang harga. Ini juga berdampak langsung pada penjualan mobil konvensional, serta mengurangi produksi dan mengakibatkan produsen harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Potensi terburuknya yaitu pabrik produksinya bisa ditutup dan produsen mengalami kebangkrutan.

    Apalagi dengan merek mobil asal Negeri Tirai Bambu yang menghadirkan model lebih terjangkau, jelas merek dari negara lainnya, terutama dari Jepang. Tidak heran mengapa Suzuki dan Subaru berencana untuk menutup pabrik mobilnya mulai tahun depan di Thailand. Agar dapat mencegah hal itu terjadi, memang sebaiknya insentif juga diberikan untuk mobil hibrida.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini