RiderTua.com – General Manajer Ducati Corse Gigi Dall’Igna memuji line-up tim pabrikan Ducati di MotoGP pada 2025 yang terdiri dari Pecco Bagnaia dan Marc Marquez sebagai tim terbaik dalam sejarah Ducati. Tentu saja ini merupakan susunan pembalap tersukses yang dapat dikumpulkan oleh tim dari grid saat ini, dengan gabungan 11 gelar dunia (Pecco 3 kali dan Marquez 8 kali).
Satu-satunya line-up Ducati yang mendekati adalah kolaborasi Valentino Rossi – Nicky Hayden pada 2011-2012 silam, yang menggabungkan 10 gelar (8 diantaranya di kelas premier). Namun dinamika Rossi-Hayden sangat berbeda dengan Bagnaia-Marquez.
Pecco Bagnaia : Kehadiran Marc Marquez Tahun Depan Bisa Menjadi Sangat Bagus atau Menjadi Bencana!
Hayden memenangkan gelarnya 4 tahun sebelumnya di Honda, sementara Ducati terus mengalami kemunduran sejak Casey Stoner meraih gelar dunia pada 2007. Sebaliknya susunan pembalap Ducati 2025 mempertemukan pembalap paling sukses di grid Marc Marquez yang akan menjadi rekan tandem juara bertahan MotoGP saat ini Pecco Bagnaia, yang dalam prosesnya menyingkirkan Jorge Martin, Enea Bastianini, dan Marco Bezzecchi sekaligus tim Pramac.
Pecco Bagnaia mengatakan, “Menurutku Ducati memutuskan untuk mengubah strategi mereka, yaitu mempercayai pembalap muda dan memberi mereka kemungkinan untuk bergabung dengan tim pabrikan, tapi malah mengambil Marc yang merupakan peraih gelar terbanyak.”
“Yang pasti Marc akan menjadi super kompetitif karena dia sudah super cepat dan tahun depan dia akan memiliki material terbaik. Kurang lebih seperti saat ini. Namun mengenakan seragam merah pastinya memberi kita lebih banyak motivasi untuk menjadi yang teratas,” imbuh rider asal Turin yang kini tinggal di Pesaro Italia itu.
Lalu, meski diucapkan sambil tersenyum Bagnaia melontarkan kata-kata yang akan menusuk telinga Gigi Dall’Igna dan petinggi Ducati lainnya. “Menurutku itu bisa menjadi sangat bagus atau menjadi bencana! Jadi kita harus melihat tahun depan ketika kita memulainya. Bisa jadi bencana jika kita mulai berteriak atau mulai ‘berdiskusi’. Tetapi menurut saya kami berdua sangat cerdas dan dia akan beradaptasi dengan sempurna,” ujar murid Valentino Rossi itu.
Baru-baru ini Bagnaia mengkritik keras aksi towing yang dilakukan oleh beberapa pembalap di Silverstone, yang oleh sebagaian pengamat MotoGP sangat jelas terutama ditujukan kepada calon rekan setimnya Marquez. Keduanya juga pernah bentrok pada seri kedua musim ini di Portimao yang membuat keduanya crash. Di Jerez, Bagnaia memenangkan balapan setelah melakukan kontak dengan Marquez saat mereka berjuang untuk meraih kemenangan. Dan di Le Mans, Marquez berhasil pole namun finish P-2 dan memberi Bagnaia kemenangan.
