RiderTua.com – Toyota masih berusaha untuk memperbaiki keadaan pasca skandal yang menimpa Daihatsu. Skandal yang dimaksud yaitu terkait mobilnya yang tidak sesuai standar di kampung halamannya, sehingga mereka harus melakukan perbaikan pada mobilnya. Tidak sampai disitu, Toyota juga membuat aturan dan metode baru dalam merakit mobil sesuai dengan standar yang berlaku. Sehingga kejadian serupa tidak bisa terulang lagi.
Toyota Pastikan Produksi Mobilnya Bakal Sesuai Standar
Pasar mobil di Jepang sebenarnya cukup ketat aturannya, tapi selalu saja ada produsen yang berusaha untuk mencari cara yang lain agar segera menjual mobilnya, bahkan tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Inilah yang terjadi pada Daihatsu beberapa bulan lalu, dimana mereka ketahuan telah melakukan tindakan pelanggaran aturan sertifikasi mobil yang dijual. Ada beberapa model yang disebut tidak lolos sertifikasi, termasuk Gran Max rakitan Indonesia.
Sehingga Toyota berupaya untuk menanganinya agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, meski sebelumnya sempat dilakukan recall terhadap Gran Max di Jepang. Mereka akan mengetatkan pemantauan jalannya produksi mobilnya dengan menghadirkan eksekutif khusus. Nantinya para eksekutif ini akan mengambil keputusan selama pengembangan mobil dan sebelum melakukan sertifikasi.

Kegagalan Manajemen
Selain itu, mereka juga akan menghadirkan pengawas hukum yang mengaudit proses pengembangan mobil untuk selanjutnya melaporkannya ke Chief Risk Officer. Sebenarnya ini baru sebagian kecil dari aturan dan metode baru yang dibuat oleh Toyota, dan masih banyak yang harus dilakukannya untuk ke depannya. Tentunya dengan tujuan agar mobilnya sudah disertifikasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Toyota mengaku skandal tersebut terjadi sebagai akibat dari kegagalan manajemen di dalamnya, sehingga menyebabkan kekacauan yang terjadi selama beberapa bulan. Nampaknya mereka membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memperbaiki semuanya, termasuk menarik mobil yang dianggap tidak memiliki sertifikasi yang tepat.
 
 






