RiderTua.com – Selama balapan akhir pekan GP Inggris, muncul rumor bahwa Yamaha sedang mempertimbangkan untuk merekrut Augusto Fernandez sebagai tes rider penuh waktu untuk tahun 2025. Remy Gardner, yang berkompetisi di GP Jerman dan Inggris sebagai pengganti Alex Rins dan Crutchlow yang cedera, dianggap sebagai pilihan masuk akal bagi mereka. Namun di Silverstone, pembalap asal Australia itu menolak peran ganda. Karena menurutnya sangatlah tidak bijaksana menjadi pembalap Superbike sekaligus berperan sebagai tes rider MotoGP.
Mengapa Yamaha Tertarik dengan Pembalap ‘Buangan’ KTM Sebagai Tes Rider MotoGP?
Augusto Fernandez gagal mengamankan musim ketiganya bersama KTM di tim Tech3. Juara dunia Moto2 2022 itu mengalami masa-masa sulit di MotoGP selama 1,5 musim terakhir. Debutnya dengan KTM berlalu begitu saja tanpa dia bisa belajar dari rekan setimnya yang sangat berpengalaman Pol Espargaro yang mengalami cedera serius dalam crash di seri pembukaan musim 2023 dan absen hingga GP Inggris di bulan Agustus.

Hasil terbaik Augusto di 2023 adalah finis ke-4 di Le Mans dan tiga kali finis 10 besar di balapan utama, membuat KTM tergerak untuk mempertahankannya hingga tahun 2024. Namun dia hanya mengumpulkan 15 poin dari 10 seri pertama di 2024 dengan hasil terbaik finis ke-11 di Portugal. Rider berusia 25 tahun itu gagal mendapatkan kontrak untuk tahun 2025. Dengan terbatasnya opsi di MotoGP dan Superbike, dia bisa melakukan hal yang lebih buruk ketimbang menjadi test rider Yamaha.
Namun dari sudut pandang Yamaha, Augusto bisa menjadi sosok yang dibutuhkan untuk memajukan proyek ini. Meskipun mungkin dia bukan pembalap yang menonjol seperti beberapa tes rider Yamaha dalam beberapa tahun terakhir (Crutchlow, Jorge Lorenzo, dan bahkan Jonas Folger) dia berada pada level kompetitif yang cukup solid sehingga umpan baliknya berguna.
Augusto Fernandez langsung pindah dari peran sebagai pembalap reguler ke peran sebagai tes rider juga berguna bagi Yamaha, dalam konteks dia tetap tajam dan selaras dengan feeling motor MotoGP modern. Hal ini akan sangat berguna ketika dia harus tampil dengan wildcard, yang mana dia dapat balapan hingga enam kali pada tahun 2025. Informasinya tentang KTM akan menjadi bonus bagus bagi Yamaha.
Sebagai Pembalap Cadangan
Selain itu, meningkat dari dua menjadi empat motor Yamaha pada tahun 2025, berarti risiko memerlukan pembalap pengganti untuk yang cedera meningkat. Yamaha harus memanggil Gardner dari Superbike untuk menggantikan Alex Rins di Sachsenring dan kemudian mengambil alih wildcard Crutchlow di Silverstone.
Gardner menyelesaikan balapan 50,115 detik dari pemenang (Pecco Bagnaia) di Jerman dan 59,137 detik daripemenang Jorge Martin di Inggris. Namun pulang tanpa poin bukanlah hal yang ideal bagi Yamaha. Mampu mencapai posisi 10 besar ketika semuanya berjalan lancar, Fernandez akan terbukti menjadi pembalap pengganti yang solid jika Yamaha membutuhkannya.
Meskipun sulit membayangkan Fernandez kembali menjalani balapan MotoGP penuh waktu setelah musim ini, tetap berada di paddock sebagai tes rider dengan sesekali tampil dengan wildcard akan memberikan harapan yang jauh lebih baik ketimbang pindah ke Superbike.
Dan seperti yang telah dibuktikan oleh orang-orang seperti Michele Pirro (Ducati) selama bertahun-tahun, kita masih bisa menjadikan diri kita bagian penting dari kesuksesan pabrikan MotoGP tanpa menjadi sorotan.