RiderTua.com – Marc Marquez mengabaikan tahun terakhir kontraknya dengan Honda untuk bergabung dengan Ducati meski hanya di tim satelit Gresini pada 2024. Salah satu risiko terbesar dalam karir MotoGP-nya hingga saat ini, tetapi risiko tersebut akhirnya terbayar. Baby Alien membukukan 5 podium di sprint dan 4 podium di balapan hari Minggu di paruh pertama musim. Hebatnya lagi, Marquez langsung mendapatkan kontrak pabrikan Ducati untuk 2025.
Ini merupakan perubahan besar dari performa yang dia tunjukkan bersama Honda musim lalu, dimana Marquez hanya mampu total meraih 4 podium. Namun hingga seri ke-10 musim 2024, dia belum meraih kemenangan dengan Desmosedici GP23. Kemenangan terakhirnya diraih di GP Emilia Romagna pada 2021 (masih bersama Honda), yang merupakan kemenangannya yang ke-59 di MotoGP. Marc Marquez nyaris menang ketika dia hanya kalah 0,372 detik dari pemenang sekaligus juara bertahan Pecco Bagnaia di GP Spanyol ketika keduanya bersaing sengit untuk meraih kemenangan.
Dimana Peluang Terbaik Marc Marquez Memenangkan Balapan Pertama Bersama Ducati?

Trek-trek seperti di COTA dan Jerman yang biasanya Marc Marquez sangat kuat disana, tidak berhasil membuatnya comeback ke puncak seperti yang diharapkan. Di Texas, dia mengalami crash karena masalah rem ketika baru saja memimpin balapan. Sementara di Sachsenring, dia tersingkir dari persaingan kemenangan dan hanya finis ke-2 setelah start dari posisi ke-13.
Usai GP Inggris, Marc Marquez menjelaskan, “Kami sangat dekat dengan kemenangan dalam 10 balapan pertama atau mendekati kemenangan pertama saya bersama Ducati. Tetapi di dua sirkuit yang bagus bagi saya Austin dan Sachsenring, ini merupakan balapan akhir pekan yang sangat sulit. Terutama di Austin, ketika saya memimpin dengan masalah rem itu.”
“Tapi mari kita lihat. Masih ada 10 balapan tersisa. Memang benar ada tiga pembalap yang lebih cepat dari saya yaitu tiga pembalap yang mengendarai Ducati GP24. Mereka super cepat dan juga membalap dengan baik. Jadi, kami akan berusaha melakukan yang terbaik dan tetap menikmati balapan. Ini adalah hal yang paling penting. Dan cobalah untuk memiliki feeling yang baik di atas motor,” imbuh juara dunia MotoGP 6 kali itu.
Di Silverstone, Marquez mengakui bahwa di trek tertentu GP24 lebih unggul dari GP23 yang dia kendarai. “Saat ini, rata-rata kami lebih lambat 4 hingga 5 detik dalam balapan dibandingkan dengan GP24. Jadi kami perlu meningkat lebih dari 0,2 atau 0,3 detik per lap jika ingin bertarung dengan mereka. Itu banyak. Kedengarannya tidak terlalu buruk, tapi banyak. GP Austria akan sulit. Tapi target kami adalah 4 atau 5 besar. Dan kalau bisa kami akan bertarung untuk memperebutkan podium seperti yang kami lakukan di balapan lainnya,” ujar kakak Alex Marquez itu.
Marquez Berpeluang Menang di 8 dari 10 Seri Terakhir

Sejauh ini Marquez belum pernah menang di Austria (30 Agustus-1 September), dan kemungkinan dia akan mengalami gambaran serupa dengan GP Inggris dimana GP24 akan kembali lebih unggul dari GP23. Bukan berarti Marquez tidak bisa menang di Red Bull Ring, tapi seri berikutnya di Aragon memberikan peluang yang jauh lebih baik untuknya.
Marquez lima kali menang di Aragon, layout yang berlawanan arah jarum jam sangat menguntungkan bagi gaya balapnya. Dia finis ke-2 dengan Honda pada tahun 2021 ketika lengan kanannya masih dalam masa pemulihan dan rotasinya lebih dari 30 derajat setelah lengannya patah di Jerez pada 2020, dan nyaris menang dalam pertarungan melawan Bagnaia. Marquez empat kali berturut-turut menang di Aragon antara 2016 dan 2019, yang terakhir menang dengan gap 4,8 detik dari Andrea Dovizioso yang finis ke-2.
Balapan di Misano dua kali berturut-turut usai Aragon juga akan menguntungkannya. Tahun lalu, Marquez finis ke-7 di GP San Marino yang merupakan salah satu penampilan terbaiknya bersama Honda. Ducati selalu kompetitif di Misano, namun faktor kunci bagi Marquez adalah kenyataan bahwa untuk pertama kalinya sejak Qatar musim ini, dia akan start balapan tanpa menghadapi tugas seperti itu dalam menyeting GP23-nya.
Marquez mampu finis di posisi ke-4 pada debutnya dengan Ducati di GP Qatar setelah menjalani tes selama dua hari sebelum balapan. Logikanya, GP Emilia Romagna harus memberinya peluang terbaik untuk meraih kemenangan sejak kalah tipis di GP Spanyol.
Mandalika bukanlah trek yang menyenangkan baginya, karena terpaksa mundur dari balapan pada 2022 setelah mengalami gegar otak dalam crash horor dan tersingkir dari balapan tahun lalu. Namun Jepang, Australia, dan Thailand semuanya menjadi trek yang kuat bagi Marquez, meski mungkin GP24 lebih unggul ketimbang GP23 disana.
GP Malaysia mungkin akan memiliki gambaran serupa dengan GP Emilia Romagna, mengingat dia sudah memiliki data dan informasi tentang Sepang dengan GP23. Namun, pemahamannya tentang motor dan set-up nya telah berubah secara signifikan sejak saat itu. Hal ini juga berlaku di Valencia, tempat dia pertama kali mengendarai motor Ducati pada bulan November lalu. Namun layoutnya yang berlawanan arah jarum jam, lebih cocok untuk kekuatannya dibandingkan Sepang.