Home Otomotif Transisi ke Mobil Listrik akan Lebih Sulit Tanpa Insentif Mobil Hybrid?

    Transisi ke Mobil Listrik akan Lebih Sulit Tanpa Insentif Mobil Hybrid?

    Wuling Almaz Facelift Autofun
    Wuling Almaz Facelift Autofun

    RiderTua.com – Mobil listrik memang menjadi jenis mobil ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi karbon dalam jumlah besar. Namun tidak ada salahnya jika produsen memulai penjualannya dengan mobil hybrid, agar konsumen dapat terbiasa dengan mobil ramah lingkungan. Hanya saja tidak seperti mobil listrik, mobil hybrid tidak mendapatkan insentif, apalagi rencananya selalu batal. Tentu ini akan mempersulit transisi ke mobil BEV.

    Mobil Listrik Mendapat Insentif Jika Dibandingkan Dengan Mobil Hybrid

    Penjualan mobil listrik di Indonesia memang sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, terlebih dengan adanya insentif yang diberikan. Apalagi kini diberikan insentif dalam bentuk keringanan harga, baik untuk model rakitan lokal maupun impor CBU. Sehingga produsen dapat menjual model BEV dengan harga lebih terjangkau dari harga awalnya.

    Sementara itu, masih banyak produsen yang menjual mobil hybrid, baik model mild maupun plug-in hybrid (PHEV). Yang menjadi masalah yaitu tidak adanya insentif untuk mobil jenis ini, bahkan beberapa kali rencana pemberian insentif selalu dibatalkan. Padahal mobil HEV bisa menjadi pengenalan bagi konsumen sebelum beralih ke model PHEV atau bahkan BEV.

    Suzuki XL7 Hybrid Jogja
    Suzuki XL7 Hybrid Jogja

    Beralih ke Mobil Listrik

    Walau tanpa insentif, penjualannya selalu mengungguli mobil listrik tiap tahunnya, bahkan tahun lalu saja penjualannya bisa melebihi 20 ribu unit. Tetap saja, insentif masih dibutuhkan agar memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin membeli mobil hibrida dengan harga lebih terjangkau. Serta dapat mempercepat proses transisi ke mobil listrik tanpa masalah, sebab konsumen sudah terbiasa dengan mobil HEV dan sejenisnya.

    Kebanyakan konsumen masih membutuhkan waktu lama agar bisa beradaptasi dengan mobil listrik, tapi tidak dengan mobil hibrida. Dengan insentifnya yang tidak diberikan, sepertinya proses elektrifikasi juga akan berpengaruh besar untuk ke depannya, bahkan jika mobil listrik terbaru di Indonesia terus bertambah jumlahnya.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini