RiderTua.com – Johann Zarco memenangkan balapan ketahanan ‘Suzuka 8 Hours’ di Jepang bersama Tim HRC (Honda Racing Corporation) selama liburan musim panas MotoGP. Ini adalah kali pertama rider Prancis itu tampil di balapan ikonik tersebut, yang merupakan balapan yang tuntutannya sangat berbeda dengan MotoGP.
Mantan tes rider Suzuki sekaligus veteran Suzuka 8 Hours, Sylvain Guintoli menjelaskan, “Tidak ada hubungannya dengan proyek MotoGP. Motornya berbeda, pabrikan bannya juga berbeda. Suzuka 8 Hours hanya diadakan sekali saja dalam 1 tahun. Honda sangat kuat, ini adalah proyek yang sangat spesial. Motor yang digunakan berbasis Superbike, sangat berbeda dengan MotoGP. Ini adalah balapan di mana konsumsi bahan bakar memainkan peran besar.”
Terpuruk di MotoGP, Mengapa Honda Bisa Menang di Suzuka 8 Hours?
Sylvain Guintoli menambahkan, “Balapan yang aneh karena kondisinya. Sejak saya ambil bagian di balapan tersebut sejak 2017, tahun ini adalah tahun dengan temperatur suhu terpanas. Tahun ini sangat panas dan lembab. Senang sekali melihat Zarco bersenang-senang disana. Dia melakoni balapan dengan baik. Dia belum tahu lintasannya, dia harus mempelajarinya. Dia menjalani tes pribadi sebelum balapan akhir pekan. Dia cepat dengan mengendarai Honda.”
Zarco memberikan kemenangan untuk Honda bersama rekan setimnya Takumi Takahashi dan Teppei Nagoe. Itu merupakan kemenangan ke-30 Honda dalam 45 edisi balapan klasik di Jepang itu. Takahashi mencetak rekor baru dengan memenangkannya untuk kedelapan kalinya. Namun meski sebagai ‘pemula’, terkadang Zarco adalah pembalap Honda yang paling menonjol.
Guintoli mengungkapkan, “Dia, dengan selisih kecil berada dalam serangan waktu. Untuk uji coba 10 besar di kualifikasi Suzuka, dia melakukannya dengan sangat baik. Saat balapan, dia juga sangat cepat. Rekan setimnya, Takahashi, adalah seorang spesialis. Dia juga kuat. Ini balapan yang sulit, prospek yang sangat berbeda dengan balapan di MotoGP.”
“Balapan utama hari Minggu di MotoGP merupakan balapan sprint selama 45 menit. Suzuka, untuk setiap pembalap adalah tiga balapan yang berdurasi sekitar 1 jam. Mereka harus mengatur diri sendiri, ban, gap kecepatan, dan pitstop. Ini adalah latihan yang sangat berbeda. Johann untuk pertama kalinya tampil di sana, mengalami akhir pekan yang sempurna,” imbuh mantan rider yang saat ini berusia 42 tahun itu.
Balapan Nomor 1 adalah MotoGP, Nomor 2 Suzuka 8 Hours
Pengamat MotoGP Neil Hodgson menekankan, “Nomor 1 adalah MotoGP, nomor 2 di olahraga balap roda dua adalah Suzuka 8 Hours. Memenangkan gelar MotoGP dan Suzuka hampir setara. Betapa menyenangkannya mereka mengadakan acara itu.”
Guintoli menimpali, “Memilih Zarco untuk bersaing di balapan ketahanan, yang berada di tahun pertamanya sebagai pembalap Honda dibandingkan pembalap yang lebih berpengalaman dengan pabrikan, membuktikan senioritasnya dalam proyek mereka. Ini menunjukkan seberapa besar kepercayaan mereka terhadapnya.”
“Dia bergabung dengan proyek Honda dengan begitu antusias, dia sangat senang berada di sana untuk memberikan masukan dan meningkatkan proyek MotoGP. Dia telah menyatu dengan LCR. Ini adalah hasil dari sikap positif yang dimilikinya, dan juga kecepatannya. Dia sering menjadi yang tercepat di antara pembalap Honda. Penting bagi mereka untuk mengikuti Suzuka 8 Hours, uang bukanlah motivasi pertama. Ini adalah balapan yang sangat sulit, mungkin balapan tersulit di dunia, sangat sulit,” pungkas mantan rider asal Prancis itu.
