RiderTua.com – Marco Bezzecchi mengalami nasib sial di Silverstone. Rekannya di VR46 Franco Morbidelli menabraknya di sprint race, sehingga membuatnya gagal finis. “Ya. Franky meminta maaf kepada saya. Tetapi tentu saja situasinya masih buruk. Kaki saya sangat sakit,” kata rider berusia 25 tahun itu.
Saat pemanasan sebelum balapan, Bezzecchi mencoba tanpa minum obat pereda nyeri. “Ini bekerja dengan cukup baik. Saya merasakan sangat kesakitan pada kesempatan lain dan itulah mengapa tidak menjadi starter adalah hal yang mustahil,” imbuhnya.
Marco Bezzecchi : Kesulitan Mengerem dan Hampir Menabrak Brad Binder

Namun pada akhirnya cedera kaki yang diderita Marco Bezzecchi memberikan pengaruh yang menentukan pada performa balapnya. “Sayangnya saya kehilangan rasa di kakiku, terutama di enam lap sebelum balapan berakhir. Akibatnya, saya semakin kesulitan mengoperasikan rem belakang dengan sensitivitas yang diperlukan,” ungkap rider asal Rimini Italia itu.
Pada akhirnya, pembalap Pertamina Enduro VR46 itu finis di posisi ke-8 sebagai pembalap Ducati terbaik ke-7. Morbidelli yang harus menyelesaikan dua long lap penalti, finis ke-10 dan menjadi pembalap Ducati terakhir di garis finis.
Bezzecchi juga mengalami momen buruk di awal balapan hari Minggu. “Saya hampir saja menabrak Brad Binder. Lalu beberapa pembalap seperti Quartararo menyalipku dan saya harus mengejar mereka,” ungkapnya menggambarkan situasi yang mengejutkannya saat pembalap Red Bull KTM itu melepaskan koplingnya di starting line-up.
Kemenangan Enea Bastianini (Ducati Lenovo) tak terlalu mengejutkan pembalap yang berada di peringkat 11 dalam klasemen itu. “Enea selalu luar biasa cepat. Semua orang tahu itu. Dan ketika balapan akhir pekan dimulai dengan baik pada hari Jumat, kita berada dalam gelombang yang membawa kita sepanjang akhir pekan. Dia mampu berkonsentrasi mengerjakan beberapa detail yang lebih baik. Itu luar biasa baginya,” tutup putra Vito Bezzecchi itu.