RiderTua.com – Pecco Bagnaia hanya kalah 0,1 detik dari waktu tercepat yang dibukukan Jorge Martin (Pramac) pada latihan hari Jumat di lintasan sepanjang hampir 6 kilometer di Silverstone. Rider Ducati Lenovo itu finis ke-3 di belakang Aleix Espargaro (posisi ke-2) dan di depan rekan setimnya Enea Bastianini (posisi ke-4).
Hal ini merupakan sesuatu yang istimewa bagi Bagnaia. “Saya tidak ingin mengeluh, tetapi ini adalah hari Jumat yang luar biasa kuat bagiku terutama di Silverstone. Saya sangat menyukai lintasannya, tetapi dulu saya tidak pernah berhasil menjadi yang tercepat pada hari pertama latihan di sini. Itulah mengapa saya sangat senang. Ini adalah hari yang baik dalam hal hasil, meskipun Jorge sedikit lebih baik,” ungkap rider yang baru saja menikahi Domizia Castagnini itu.
Pecco Bagnaia : Motor Tidak Stabil
Bagnaia dan Martin memilih pendekatan yang berbeda. “Catatan waktu Jorge sangat mengesankan, terutama karena dia memakai ban belakang bekas. Dia menggunakan ban depan hard yang baru dan menurut saya itu adalah pilihan yang lebih baik, mengingat suhu yang lebih tinggi hari ini. Saya memutuskan untuk tidak melakukannya, karena cuaca diperkirakan akan sedikit lebih dingin mulai hari Sabtu. Penting bagi saya untuk mendapatkan banyak data dengan ban medium,” jelas rider asal Turin Italia itu.

Meskipun hasilnya sangat bagus, Bagnaia tidak senang dengan set-up Ducati Desmosedici GP24-nya. “Feeling pada motorku sama sekali tidak sempurna. Motor banyak berguncang, terutama di sesi pagi. Kami mampu meningkatkan stabilitas untuk latihan yang waktunya telah ditentukan, tetapi masih belum seperti yang seharusnya di sore hari. Kami harus melihatnya besok,” ujar rider berusia 27 tahun itu.
Bagnaia memiliki kesempatan untuk menjadi pembalap Ducati pertama dalam sejarah yang memenangkan lima Grand Prix berturut-turut pada race hari Minggu. Namun dia juga harus menerima bahwa Ducati hanya menurunkan tiga motor pabrikan mulai 2025. Seperti yang diumumkan secara resmi bahwa tim VR46 akan diberikan keistimewaan menerima satu GP25.
Mengenai pengurangan tersebut, murid Valentino Rossi itu mengatakan, “Secara objektif, dari sudut pandang saya, lebih baik memiliki empat daripada tiga mesin pabrikan di lintasan. Lebih banyak informasi dan aliran datanya lebih cepat, itu merupakan keuntungan. Namun itu sudut pandang saya dan bukan pekerjaan saya untuk memutuskan masalah seperti itu.”
Pada 2022, Pecco Bagnaia berhasil memenangkan GP Inggris. Tapi tahun lalu, dia kalah tipis dari Aleix Espargaro.