RiderTua.com – Beberapa pengamat MotoGP memperingkatkan manajemen Ducati tentang sulitnya menjaga keharmonisan di tim musim depan. Pemilihan Marc Marquez sebagai rekan setim untuk Pecco Bagnaia pada 2025, jelas membuat tim pabrikan Ducati diperkuat pasangan pembalap top yang sangat berbakat dengan total 11 gelar dunia (Marquez 8 kali dan Bagnaia 3 kali).
Namun hal itu juga memunculkan pertanyaan, tentang bagaimana Ducati akan mengatasi dua pembalap yang terbiasa memenangkan gelar dunia yang mungkin menjadi rival berat utama satu sama lain.
Mantan pembalap Sylvain Guintoli mengatakan, “Akan sulit bagi manajemen Ducati. Mereka harus mengelola situasi. Di tim papan atas, kita menginginkan orang yang hebat sekaligus orang yang tidak akan membuat masalah. Biasanya itu yang dilakukan tim karena berhasil. Ketika mendapatkan dua karakter yang kuat di dalam dan di luar lintasan, mereka akan menjadi bersemangat. Akan ada percikan. Akan menarik untuk memahami dinamikanya. Ducati melakukan pengorbanan besar untuk memasukkan Marquez ke tim pabrikan.”
Peringatan untuk Ducati : Bagnaia dan Marquez Dapat Saling Mengorbankan Gelar Dunia
Marc Marquez kembali menjadi berita utama akhir pekan lalu di World Ducati Week pertamanya. Ketika Baby Alien menyalip Nicolo Bulega di tikungan terakhir dalam ajang Race of Champions, pembalap Superbike itu mendarat di gravel.
Seperti diketahui, Martin diabaikan demi Marquez yang kemudian memulai eksodus besar-besaran dari Ducati. Martin (Pramac) dan Marco Bezzecchi (VR46) telah menandatangani kontrak dengan pabrikan Aprilia tahun depan. Sementara Enea Bastianini membelot ke Tech3 KTM dan tim Pramac akan menjadi tim satelit Yamaha. Namun Ducati tetap memilih Marquez sebagai pilihan nomor 1 mereka.

Mengenai pemilihan Marquez tersebut, pengamat Neil Hodgson mengatakan, “Ada argumen yang mendukung dan menentang. Mereka telah menginvestasikan banyak uang untuk Martin, jadi kita berasumsi dia akan mendapatkan kursi pabrikan. Namun kenyataannya, ini adalah situasi yang unik dengan juara delapan kali sekaligus sang fenomenal Marquez.”
Saling Mengalahkan
“Sejauh ini Marc tidak pernah dikalahkan oleh rekan setimnya, padahal dia memiliki beberapa rekan setim yang luar biasa seperti (Dani) Pedrosa dan (Jorge) Lorenzo. Dia telah menghancurkan semua pembalap. Dia sangat percaya diri dan benar-benar tidak peduli siapa rekan setimnya nanti. Dia hanya menginginkan motor yang setara. Ini akan menjadi ajang yang luar biasa, akan sangat menyenangkan untuk ditonton,” imbuh Hodgson.
Masalah yang berpotensi muncul, jika Bagnaia dan Marquez bertarung untuk memperebutkan gelar dunia 2025, Ducati harus memutuskan bagaimana mengelola prioritas mereka.
Guintoli mengungkapkan, “Saya tidak percaya seseorang akan mendapatkan jalannya sendiri. Ini akan terjadi pasang surut, akan ada kemunduran, mereka akan mengambil risiko untuk mengalahkan satu sama lain.”
“Mereka dapat saling mengorbankan gelar dunia dan orang lain dapat mengambil alih. Kita telah melihat itu sebelumnya,” pungkas Hodgson.
Musim 2024 ini akan berlanjut akhir pekan ini di Silverstone untuk GP Inggris. Saat ini Pecco Bagnaia berada di puncak klasemen, unggul 10 poin dari Martin dan 56 poin dari Marquez.