RiderTua.com – Luca Marini mencetak poin pertamanya musim 2024 pada seri ke-9 di Sachsenring, ketika Augusto Fernandez (GasGas Tech3) terkena penalti tekanan ban. Rider Repsol Honda itu hanya berada di peringkat 23 dalam klasemen atau terendah dari semua pembalap reguler. Sebagai perbandingan, tes rider KTM Dani Pedrosa yang tampil sekali sebagai wildcard di Jerez di mana dia hanya menyelesaikan sprint race, mencetak 6 poin lebih banyak dari Marini.
Debut Marini bersama Repsol Honda tidak berjalan sesuai harapannya. “Dibandingkan tahun lalu, melihat diri saya berada di peringkat paling bawah di klasemen tidaklah mudah. Namun saya sadar akan pilihan yang saya buat, tentang proses yang akan dibutuhkan untuk kembali ke puncak. Saya tidak bisa mengatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan,” ujar rider berusia 27 tahun itu.
Luca Marini : Saya Sadar akan Pilihan yang Saya Buat
Luca Marini melanjutkan, “Kami juga mengubah beberapa hal pada level SDM (sumber daya manusia), dengan teknisi Italia dan Eropa yang mungkin berasal dari F1. Saya berharap pada akhir tahun kami bisa lebih dekat dengan para pemimpin, berhasil masuk Q2, lalu kita lihat tahun depan. Motor ini selangkah lebih mundur dibandingkan dengan Valencia.”
Finis ke-15 di GP Jerman merupakan hasil terbaik Marini pada race hari Minggu tahun ini. Tahun lalu dengan Ducati Desmosedici berusia 1 tahun di tim VR46, rider asal Italia itu dua kali meraih podium hari Minggu. Tahun pertamanya sebagai pembalap pabrikan merupakan kontrak yang sangat besar.

Marini menjelaskan, “Saya selalu ingin melihat sisi positifnya, kami belum berada di tempat yang kami inginkan, tetapi saya telah melihat dorongan besar dari semua teknisi yang mengerjakan proyek ini. Pada awal tahun, kami pikir kami berada di level yang lebih tinggi. Tapi pada kenyataannya, motor tahun ini merupakan langkah mundur dibandingkan dengan motor tahun lalu yang saya uji pada tes pertama di Valencia.”
“Tetapi keadaan berubah, jalan ini sudah benar meskipun itu akan memakan waktu. Kami berharap untuk memulai kembali dari Silverstone dalam kondisi yang baik, juga karena balapan terakhir adalah yang terbaik,” imbuh suami Marta Vicenzi itu.
Honda dan Yamaha memperoleh manfaat paling besar dari aturan konsesi yang direvisi tahun ini. Tetapi manfaat pengembangan tersebut belum terwujud dalam hasil di lintasan. Marini mengaku bahwa manfaatnya mungkin tidak akan datang tahun depan.
“Masih terlalu dini bagi Honda dan Yamaha. Pabrikan mengalami banyak kemajuan dari tahun ke tahun dan kita tidak lagi berada di era di mana Honda dan Yamaha menjadi yang terbaik dan tetap teguh pada proyek yang mereka miliki karena mereka sudah menang. Sekarang semua orang membawa sesuatu yang baru setiap tahun dan kita harus lebih baik dari mereka,” ujar rekan setim Joan Mir itu.

Rossi Tetap Membantu Marini Meski Sulit Bertemu di Rumah
Setidaknya Marini dapat meraih hasil yang lebih baik ketika menjalani balapan kandangnya lagi. GP Kazakhstan telah resmi digantikan oleh GP Emilia Romagna di Misano. Itu berarti Misano akan menjadi tuan rumah 2 seri MotoGP berturut-turut dan juga tes pada bulan September. “Saya sangat senang, Emilia Romagna menggelar dua balapan akhir pekan. Ini adalah hal yang fantastis, itu akan mendatangkan lebih banyak penonton,” ujar Maro.
Namun Marini tidak lagi bergabung dengan tim milik sang kakak sekaligus pemilik tim VR46 Valentino Rossi, yang sangat terlibat dalam kariernya. “Seberapa besar Valentino telah membantu saya? Tidak mungkin untuk diukur. Pada tahun-tahun pertama bersama saya, seperti halnya dengan orang lain, dia selalu memiliki kata yang tepat dan membantu saya dan yang lainnya untuk mengetahui rahasia setiap lintasan, atau mungkin ban yang memiliki peran mendasar,” ungkap Marini.
Putra Mama Stefania Palma itu menambahkan, “Sekarang Vale menggeluti kejuaraannya sendiri, dia berkompetisi dalam banyak balapan dan sangat sulit untuk bertemu satu sama lain di rumah. Kami berbicara melalui pesan tetapi kami mencoba untuk saling mendukung dari rumah meski itu sulit.”