RiderTua.com – BYD menawarkan empat mobil listrik di Indonesia, dan keempatnya telah mendapat sambutan baik dari pasarnya masing-masing. Meskipun begitu, model yang dijualnya ini masih didatangkan langsung dari luar negeri, sehingga harganya masih cukup mahal untuk sekarang. Walau dengan model yang ditawarkannya ini, BYD ternyata sudah mulai mengincar konsumen first buyer. Padahal pasar mobil listrik masih belum menjadi pasar yang dilirik oleh konsumen ini.
BYD Mulai Menargetkan Konsumen First Buyer
Mobil listrik yang dijual di Indonesia kini makin banyak pilihan serta variannya. Memang kebanyakan masih dibanderol lebih dari Rp 500 juta atau bahkan Rp 1 miliar, tapi masih ada model yang dijual dengan harga lebih terjangkau. Salah satunya BYD M6 yang baru saja dirilis dengan harga kurang dari Rp 500 jutaan.
Model ini langsung menjadi rebutan bagi konsumen Indonesia, dan M6 juga banyak dipesan dengan antrian pemesanan kurang dari tiga bulan. BYD melihat ini sebagai sesuatu yang bagus, sebab banyak yang tertarik tidak hanya dari kelengkapan fitur dan performanya, tetapi juga harganya. Sehingga mereka mulai menargetkan untuk menjual mobil listriknya kepada konsumen first buyer.
Mobil Listrik Murah
Konsumen first buyer adalah konsumen yang baru membeli mobil untuk pertama kalinya, dan biasanya mereka selalu mencari mobil dengan harga murah. Hanya saja mobil listrik belum termasuk di dalamnya meski dengan model seperti Wuling Air EV dan DFSK Seres E1 yang dibanderol kurang dari Rp 300 jutaan. Sehingga BYD tertarik untuk menyasar konsumen tipe ini walau tantangannya yang cukup sulit.
Sejauh ini baru satu model yang dapat dibanderol kurang dari Rp 400 jutaan. Entah apakah ini artinya merek asal Negeri Tirai Bambu tersebut akan menghadirkan mobil listrik murah lainnya di Indonesia. Sebab lini produk mobil listriknya masih sangat luas.
