RiderTua.com – Luca Marini menjalani musim MotoGP pertamanya bersama Honda. Perpisahan dengan tim VR46 milik kakaknya Valentino Rossi awalnya sulit… Di Sachsenring Luca Marini mencetak poin MotoGP pertamanya bersama Honda. Dia membutuhkan sembilan balapan untuk finis di lima belas besar, dengan motor seperti RC213V yang saat ini yang performanya jauh dibandingkan Ducati Desmosedici. Namun adik Valentino Rossi tak segan-segan menerima tantangan sulit bersama merek asal Jepang tersebut, mewarisi garasi tak nyaman yang hingga tahun lalu menjadi milik Marc Marquez.
Luca Marini : Awalnya Rumit Meninggalkan VR46
Demi bergabung dengan Honda dia memutuskan untuk meninggalkan tim milik keluarga VR46. Bagaimanapun, impian setiap pebalap adalah bergabung dengan tim pabrikan untuk mencoba merebut gelar MotoGP. Luca Marini masih membutuhkan waktu, kesabaran, dan kerja keras sebelum ia dapat mencapai tujuan tersebut bersama HRC, karena evolusi teknis motornya masih menemui kesulitan. Pindah dari tim satelit VR46 ke Honda merupakan perubahan radikal, bahkan bagi Valentino Rossi. “Awalnya agak rumit karena dia adalah pemilik dan bos tim.. Tapi sekarang kami saling berbicara dan saling mengirim pesan,” kata pembalap bernomor 10 itu.

Di musim keempatnya di MotoGP, pebalap muda asal Tavullia ini berada di posisi terakhir klasemen, menunggu adaptasi gaya balapnya dengan RC213V. Setelah jeda musim panas, tujuannya adalah untuk setidaknya mendekati 10 besar, dengan harapan para insinyur tim sayap emas dapat menemukan solusi yang berguna untuk memecahkan masalah dalam hal cornering dan cengkeraman ban belakang. Luca Marini memiliki kontrak yang mengikatnya dengan Honda hingga akhir 2025, tugas untuk naik podium akan cukup rumit. Tidak ada gunanya mencoba membuat perbandingan dengan saudaranya…”Jika semua pembalap dibandingkan dengan Vale, mereka akan kalah. Vale adalah GOAT dalam olahraga ini. Sungguh luar biasa menjadi saudaranya! Dia adalah yang terbaik .”
Sementara itu, mantan pebalap VR46 ini telah belajar untuk tidak pernah putus asa menghadapi kesulitan dan terus percaya kuat pada proyek HRC. “Kami berkembang pesat. Segalanya berubah.. Proyek ini, bagi saya, sangat fantastis. Ini memberi saya banyak motivasi. Saya ingin menang bersama Honda. Sampai saat itu tiba, saya ingin berada di sini,” pungkas Marini.