Home MotoGP Jorge Martin Meninggalkan Ducati, Pengamat : Itu Masalah Ego

    Jorge Martin Meninggalkan Ducati, Pengamat : Itu Masalah Ego

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    RiderTua.com – Jorge Martin memilih untuk bergabung dengan Aprilia pada 2025 ketika harapannya untuk menjadi pembalap pabrikan Ducati diabaikan. Keputusan rider Spanyol itu untuk meninggalkan motor terbaik di grid daripada bertahan di tim satelit Ducati, masih menjadi perdebatan.

    Pengamat MotoGP Neil Hodgson mengatakan, “Menurutku dia lebih baik bertahan di pabrikan Ducati, dan itu bisa dia lakukan. Ducati akan dengan senang hati mempertahankannya. Dia akan pindah ke VR46 atau Gresini dengan motor pabrikan. Itu akan menjadi hal terbaik untuk kariernya. Tapi dia pria yang punya harga diri.”

    Jorge Martin Meninggalkan Ducati, Pengamat : Itu Masalah Ego

    Neil Hodgson melanjutkan, “Secara finansial? Itu memang berperan dalam olahraga ini. Sebagai pembalap pabrikan Aprilia, dia berpotensi mendapat gaji pokok 5 juta euro (Rp 88 miliar). Sebagai pembalap tim satelit, dia bisa mendapat penghasilan 1,5 juta euro (Rp 26 miliar). Dia menginginkan kontrak pabrikan yang layak. Itu yang terbaik dari yang lainnya. Begitu pintu tim pabrikan Ducati ditutup, dia langsung bereaksi. Kursi pabrikan Aprilia tersedia dan itulah mengapa dia pergi kesana.”

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Jorge Martin
    Jorge Martin

    Mantan tes rider Suzuki Sylvain Guintoli menambahkan, “Itu tergantung pada karakter pembalap. Beberapa pembalap membutuhkannya lebih dari yang lain. Dia tidak ingin menjadi ‘pengiring pengantin’ di Ducati. Martin pikir dia layak menjadi No1. Dia tidak ingin menjadi pilihan kedua dan itulah yang terjadi. Itu adalah masalah ego, tetapi terkadang ego dan kepercayaan diri membuat perbedaan dalam cara kita membalap.”

    “Hanya ada sedikit pembalap yang membuat perbedaan kemanapun mereka pergi. Bisakah Martin melakukan itu? Mungkin. Dia berada di puncak karirnya. Dia belajar banyak selama bertahun-tahun. Dia adalah paket lengkap sekarang. Aprilia adalah sebuah risiko, dia belum pernah mencoba motornya dan motor yang dominan adalah Ducati ’24. Tapi bisakah dia memenangkan balapan tahun depan dengan Aprilia? Tentu saja,” imbuh Guintoli.

    Ketangguhan Aprilia akan Dibuktikan Tahun Depan

    Hodgson menegaskan, “Kita akan mempelajari betapa bagusnya Aprilia. Apakah Aleix Espargaro benar-benar seorang legenda, seorang ‘pembunuh’, mesin pemenang? Sama sekali tidak.  Dia adalah seorang pekerja keras yang telah melakukannya dengan cara yang sulit dan mendapatkan posisinya, namun dia bukanlah seorang legenda.”

    “Dia memenangkan balapan di Aprilia. Maverick Vinales juga sama, dia tidak konsisten. Jadi kami tidak tahu seberapa bagus paketnya, tapi kami akan mengetahuinya tahun depan karena Martin adalah pembalap terbaik yang sebenarnya,” pungkas Hodgson.

    Saat ini, Martin (Pramac) tertinggal 10 poin dari pemimpin klasemen MotoGP Pecco Bagnaia. Dengan mengendarai motor yang setara, Martin berharap dapat membawa nomor #1 dari Ducati ke Aprilia musim depan.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini