RiderTua.com – Andrea Iannone tampil buruk di Donington Park akhir pekan lalu, hanya berada di posisi ke-19 di grid dan tidak mencetak satu poin pun di balapan. Bahkan pembalap Ducati itu menyerah pada balapan kedua karena kram pada lengannya. Hanya beberapa hari kemudian, pembalap Italia itu tampil apik di Most. Iannone finis ke-2 di Superpole dan meraih podium setelah finis ke-3 pada balapan pertama.
Selama beberapa lap, Iannone bertarung melawan Danilo Petrucci untuk memperebutkan posisi ke-2 dan mendapat kehormatan menjadi pembalap terbaik Ducati. Di garis finis, pembalap Go-Eleven Ducati itu hanya tertinggal 0,141 detik dari rider Barni Ducati itu.
Andrea Iannone : Podium Berkat Pengalaman di MotoGP

Andrea Iannone menerangkan, “Saat saya membalap di belakang Danilo, suhu ban depan saya meningkat dan ketika saya mencoba menyalipnya, saya beberapa kali meleset dari racing line. Saya sempat mengejarnya berkali-kali, namun tidak bisa menyalipnya. Tentu saja kami akan berusaha meningkatkan diri untuk balapan hari Minggu. Pokoknya kami puas karena tidak tertinggal jauh dari para pemimpin dan kami berjuang untuk podium.”
Namun di klasemen keseluruhan, Petrucci kini berada di peringkat 6 dengan 105 poin menyalip Iannone yang kini berada di peringkat 7 dengan 104 poin. Podium yang diraih Iannone pada race pertama di Most merupakan podium Superbike ketiganya atau yang pertama sejak podium (finis ke-2) pada balapan Superpole di Barcelona.
Iannone mengatakan, “Saya sangat senang terutama untuk timku. Setahun yang lalu saya tidak berpikir bisa comeback seperti itu. Tapi kami menginginkan lebih, terutama saya. Saya memberikan segalanya untuk itu, untuk semua orang di sekitarku. Saya menuntut banyak dari mereka, tapi saya menuntut lebih banyak lagi dari dirikua sendiri. Tentu saja saya belum dalam kondisi 100 persen dan saya mendorong kru saya di setiap sesi untuk menuju ke arah yang benar.”
“Menurutku kami mencapai hasil ini berkat pengalamanku di MotoGP dan kami memiliki potensi untuk mencapai lebih banyak lagi. Ini mungkin salah satu balapan tersulit dalam karierku. Ini pertama kalinya saya balapan di Most dan saya tidak tahu apa yang diharapkan terutama dalam balapan jarak jauh. Kondisi fisikku tidak maksimal, saya memahaminya sekarang. Yang penting adalah kami terus berkembang. Terkadang kami mengalami kesulitan, tapi saya senang karena kami bisa meraih lebih banyak,” pungkas rider berusia 34 tahun itu.