RiderTua.com – Usai meraih dua gelar dunia MotoGP, Ducati pun masih menjadi pabrikan dominan di musim 2024. Sebagai informasi, Gigi Dall’Igna (general manajer Ducati Corse) bergabung dengan Ducati pada 2014 dan butuh waktu lama untuk memenangkan kejuaraan dunia pembalap. Berapa lama waktu yang dibutuhkan pabrikan-pabrikan Jepang untuk keluar dari keterpurukan?
“Ya, butuh waktu lama untuk memenangkan kejuaraan dunia, tapi harus ingat bahwa kami sudah berada di peringkat 2 dan ke-3 pada balapan pertama 2015 dan berjuang untuk menang. Jika kita mempunyai ide yang tepat, orang yang tepat, dan organisasi yang tepat, saya rasa kita dapat melakukannya dengan cepat,” tegas Gigi.
Luigi Dall’Igna melanjutkan, “Ducati kesulitan di tahun 2014 dan di tahun 2015 kami hampir meraih kemenangan. Pada tahun 2016 kami memenangkan dua balapan dan sejak saat itu setiap tahun kami berjuang untuk kejuaraan dunia dan menjadi nomor 1, kami tidak jauh dari itu. Target dari sebuah pabrikan motor pastilah menjadi yang terbaik. Kemudian orang Jepang, jika mereka mengatur diri mereka dengan baik, bisa kembali kompetitif dalam waktu singkat. Ducati membuktikannya pada saat itu.”
Gigi Dall’Igna : Dulu Yamaha dan Honda Meremehkan Lawannya dan Itu Selalu Menjadi Masalah
Meski Aprilia dan KTM mampu memperkecil gap dengan Ducati, Desmosedici tetap menjadi motor terbaik di MotoGP. Ducati berhasil meraih gelar dunia pembalap dalam 2 tahun terakhir dan mendorong pabrikan Jepang kembali menjadi juara. Apa tantangan Gigi Dall’Igna selanjutnya? “Tantangannya adalah untuk tetap berada di level ini. Menang adalah satu hal, terus menang adalah hal lain. Kami ingin terus berkompetisi di kejuaraan paling menuntut, MotoGP dan Superbike tidak hanya untuk 2 tahun, tapi untuk 5 atau 5 tahun.
PERHATIAN!!!! SELAIN DI RIDERTUA.. ARTIKEL INI MENCURI DARI ridertua.com

Bisakah Gigi Dall’Igna bekerja di pabrikan lain di masa depan, misalnya dengan pabrikan Jepang? “Tidak, menurutku tidak. Saya bekerja sangat keras untuk sampai ke sini dan mencapai hasil yang kami capai bersama. Tapi pastinya dulu pernah ada kontak dengan merek lain? Ya, saya berbohong jika saya mengatakan tidak. Ada beberapa kontak, tapi pada akhirnya saya selalu yakin bahwa Ducati adalah pabrikan terbaik untuk saya ajak bekerja sama,” jawab Gigi Dall’Igna.
Berbicara tentang pabrikan Jepang, menurut Gigi mengapa mereka berada dalam situasi seperti sekarang? Apakah Honda dan Yamaha meremehkannya dan ketika mereka menyadari level sebenarnya dari Ducati, semuanya sudah terlambat? “Ya, mereka mungkin meremehkan lawannya dan itu selalu menjadi masalah. Jika ingin mengalahkan lawan, kita tidak boleh meremehkannya,” tegas insinyur asal Italia itu.
Gigi menambahkan, “Dan ketika kita memiliki pembalap yang sangat kuat, hal ini sering kali menyebabkan lawan kita tidak berada pada level yang sama. karena kita mengira kitalah yang akan menyelesaikan masalah. Tetapi bahkan jika kita memiliki seorang juara, kita harus terus bekerja karena kita harus selalu memberikan motor terbaik kepada pembalap kita. Tapi kita harus mendengarkan semua pembalap kita untuk menaikkan level motornya.”
Apakah menurut Gigi para insinyur Jepang menyadari kelemahan motor mereka atau mereka hidup seperti dalam ‘gelembung’? “Menurutku yang terakhir. Mereka menang dan mendominasi selama bertahun-tahun. Sulit dipercaya bahwa kita memiliki batasan ketika kita mendominasi begitu lama,” ujar insinyur berusia 59 tahun itu.
Bukan Hanya Motor yang Bikin Ducati Cepat
Apakah benar pernyataan bahwa aerodinamika begitu penting saat ini karena regulasi teknis yang berlaku membatasi pengembangan di bidang lain? Mesinnya berada pada level yang sama dan elektroniknya juga sama untuk semua pembalap, apakah karena itu aerodinamis adalah satu-satunya cara?
Gigi menjawab, “Regulasi MotoGP tetap stabil sejak 2011, itu sudah lama sekali. Aerodinamika adalah salah satu dari sedikit hal bersama dengan sistem penyesuaian ketinggian motor yang dikembangkan baru-baru ini, sehingga ada lebih banyak ruang untuk mencari solusi. Semua orang telah mengerjakannya sejak lama dan semuanya telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, sulit untuk membuat perbedaan.”
PERHATIAN!!!! SELAIN DI RIDERTUA.. ARTIKEL INI MENCURI DARI ridertua.com

Dari semua inovasi yang Gigi perkenalkan di MotoGP, ada yang terlihat jelas seperti aerodinamis. Tidak ada sistem penyesuaian ketinggian, apakah di situlah Ducati membuat perbedaan? “Kami masih yang terbaik dalam hal ini, karena sistem kami secara umum bekerja sedikit lebih baik dibandingkan yang lain. Namun menurutku dalam 2 tahun ke depan kita juga akan mencapai batasnya. Saat itu, yang lain sudah menyusul kita,” ujar salah satu petinggi Ducati Corse itu.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan lawan untuk menyadari bahwa Gigi memiliki sistem ini? “Menurutku mereka membutuhkan waktu 2 tahun. Semua orang mengira motorlah yang membuat kami begitu cepat di trek lurus, kenyataannya ada hal lain,” pungkas Gigi Dall’Igna.