RiderTua.com – Dengan kedatangan Maverick dan Bastianini di KTM, tim Austria itu akan menjadi satu-satunya yang memiliki pengetahuan paling banyak tentang semua motor di grid (kedua pembalap baru itu mantan pembalap Yamaha, Suzuki, Aprilia dan Ducati, plus mantan pembalap Honda, Dani Pedrosa & Pol Espargaro yang kini menjadi tes rider). Salah satu dari sedikit batasan yang ditetapkan Ducati ketika Marc Marquez tiba di garasi Gresini adalah pada bagian teknis. Tim Borgo Panigale hanya mengizinkan satu anggota tepercaya untuk pindah bersama pembalap Spanyol itu ke garasi Italia, dan alasannya jelas: dihadapkan pada kemungkinan kehilangan juara delapan kali hanya satu musim berikutnya, dan membawa rahasia Ducati ke rival mereka. Rahasia Desmosedici yang mendominasi MotoGP harus di tutup rapat. Apalagi yang tidak terlihat, merupakan rahasia terbaik dari masing-masing merek. Sedemikian rupa sehingga bahkan motor yang digunakan sebagai pameran pada musim-musim setelah berkompetisi, dipajang dalam keadaan kosong sepenuhnya untuk menghindari hal apa pun untuk berjaga-jaga. Namun, di tengah gejolak pasar yang dialami Kejuaraan Dunia ini, ada satu pabrikan yang tahu cara bergerak lebih baik dibandingkan pabrikan lain.
KTM Punya Keunggulan Yang Tidak Dimiliki Lawan Tahun Depan

KTM akan menurunkan dua pembalap dari “akademi” mereka yakni Binder dan Acosta. Namun kedatangan Maverick dan Bastianini ke Tech 3 akan memungkinkan tim Austria itu bermain dengan keuntungan untuk musim depan, berkat strategi yang telah diterapkan sebelum mengambil langkah. Untuk tahun depan, semua motor akan berwarna oranye (KTM kehilangan GasGas dan kedua tim akan didukung oleh Red Bull), karena impian mereka memiliki empat pebalap resmi. Tujuan utama KTM adalah agar para pembalap tidak peduli dengan posisi mereka yang sedang menghadapi masa sulit. Jika KTM berbicara dengan pebalap papan atas, selalu sulit ketika dia bertanya ‘GasGas atau KTM? ‘ Dan pada akhirnya mereka berkata, bahwa saat ini (tahun depan) adalah waktu yang menyenangkan dengan merek yang berbeda (tetapi) KTM merasa bahwa proyek ini akan lebih kuat jika ada empat pembalap Red Bull KTM, kata Pit Beirer, direktur pabrikan Austria itu…
Dengan cara inilah, ditambah dengan penampilan Acosta yang banyak membantu menunjukkan potensi Tech3, tim KTM mampu meyakinkan rekrutan Italia dari Ducati (Bastianini) dan pembalap Spanyol yang meninggalkan Aprilia (Vinales). Kedua pembalap tambahan ini adalah kunci keunggulan yang hanya dimiliki oleh pembalap Austria, yang memiliki pengetahuan tentang hampir semua motor di grid. Dan meskipun jelas bahwa tidak ada yang mengetahui MotoGP lebih baik daripada tim teknis, para pebalap selalu dapat memberikan detail yang menentukan sebagai masukan. Apalagi pada brand seperti KTM yang memiliki tujuan sangat jelas di Kejuaraan Dunia: menjadikan RC16 sebagai motor juara.
Banyak Pembalap Berpengalaman
Bastianini akan dapat berbagi pengalamannya di Ducati yang didambakan bersama tim yang berbasis di Mattighofen itu.. sementara Maverick akan bisa berbicara dua kali tentang kekuatan Yamaha dan Aprilia.. sementara tes rider KTM Pol Espargaró, punya banyak waktu untuk memberi tahu mereka apa yang berhasil atau tidak, pada Honda yang ia uji ketika sedang bermasalah. Lagi pula, penting juga untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan (masalah di Honda jangan diulangi di KTM).
Bersama Pol, Dani Pedrosa akan bertanggung jawab untuk mengatur segala sesuatunya dalam proyek yang selalu jelas jalur yang harus diikuti. Meski belum merasakan kemenangan musim ini, KTM melakukan segal upaya yang diperlukan untuk pengembangan aerodinamika.. Mereka bekerja sama dengan Milton Keynes (juara F1) sejak pramusim 2023. Red Bull dan KTM sudah mengembangkan aerodinamikanya dalam proyek jangka panjang.. dan ini merupakan nilai lebih. Mereka mempunyai pengetahuan, sumber daya, dan yang terpenting, bakat untuk mewujudkan dalam menjadikan RC16 sebagai motor pemenang .