RiderTua.com – Kini Hyundai memiliki tiga mobil listrik di Indonesia, dengan All New Kona Electric yang akan dirilis dalam waktu dekat. Ioniq 5 telah menjadi andalan utamanya di pasarnya selama ini, terlebih dengan fitur yang ditawarkannya serta harganya. Namun Hyundai dihadapkan dengan tiga tantangan terbesar dalam menjual mobil listriknya di tahun ini. Tapi itu tidak terkait dengan banyaknya pesaing di pasarnya.
Hyundai Dihadapkan Dengan Tantangan Menjual Mobil Listrik
Menjual mobil listrik di Indonesia kini sudah lebih mudah, apalagi dengan adanya insentif dan dukungan infrastruktur khususnya. Hyundai mampu mempopulerkan pasar ini dengan menjual Ioniq dan Kona Electric, sebelum beralih ke Ioniq 5 yang menjadi mobil listrik rakitan lokal pertama disini. Model ini sempat menjadi model BEV terlaris, itupun sebelum produsen lainnya mulai mengikutinya dengan merilis mobil listrik.
Memang menghadirkan mobil listrik bukan menjadi sesuatu yang mudah, apalagi dengan banyaknya pesaing di pasarnya sejauh ini. Namun mereka mengaku itu bukan menjadi masalah, dan kini mereka menghadapi tiga tantangan terbesarnya dalam menjual model BEV. Salah satunya yaitu mengenai ketersediaan charging station atau stasiun pengisian daya mobil listrik yang masih terbatas.

Infrastruktur Pendukung
Hyundai telah menyediakan 200 charging station sepanjang paruh pertama tahun ini, dan mereka akan menyediakan lebih banyak lagi hingga akhir tahun. Memang infrastruktur pendukung mobil listrik masih menjadi sesuatu yang harus ditangani agar penjualannya bisa lebih bagus. Hanya saja jika stigma negatif mengenai mobil listrik seperti keselamatannya masih ada, tentu itu belum bisa terwujud.
Mereka menyebut itu juga menjadi salah satu tantangannya, termasuk menjaga pelayanan aftersales dan suku cadang mobil listrik. Menjual mobil BEV mungkin terlihat cukup rumit dari mobil konvensional, tapi jika dilakukan dengan tepat, penjualannya bisa dimaksimalkan.