RiderTua.com – Maverick Vinales menggunakan rem ala skuter yang memudahkannya saat melakukan pengereman pada Aprilia RS-GP nya. Meski demikian langkahnya ini dianggap ‘cerdik’ oleh pengamat. Sebagaimana diketahui, Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) mengatakan bahwa indera yang paling penting dalam balapan adalah ‘pendengaran’ pembalap, karena dengan mendengar memberi tahu apa yang dilakukan pembalap dengan motornya atau apakah motornya melakukan sesuatu yang tidak biasa.
Pendapat Tardozzi tentang balap tidak bisa didebat, tapi terkadang memahami dengan mencari jawabnya lebih mendalam jauh lebih efektif ketimbang mendengarkan. Tanpa menjelaskan secara detail jika para rivalnya tahu apa yang harus diwaspadai, Ducati tidak akan menikmati sistem penyesuaian ketinggian pengendaraan pada motornya selama 2 tahun. Dan jika melihat tangan kiri Vinales saat mengendarai Aprilia, terlihat dia menggunakan tuas kopling sebagai rem (tuas kopling bisa berganti-ganti fungsinya dari kopling menjadi rem).
Hanya Maverick Vinales yang Menggunakan ‘Rem Skuter’ di MotoGP
Rahasia yang sebenarnya terungkap di Sachsenring, ketika Miguel Oliveira tampil dengan performa bagus dengan hampir tidak adanya tikungan kanan disana. “Mereka tahu saya punya masalah dengan tikungan kanan karena saya kesulitan menggunakan rem belakang. Saya meminta sistem yang sama seperti yang digunakan Maverick, tetapi mereka tidak mau memberikannya kepada saya. Sepertinya hanya ada beberapa part dan itu hanya disediakan untuk pembalap pabrikan,” ujar rider Trackhuose Aprilia itu.
Jadi sebuah sistem pengereman belakang yang ‘misterius’?
Kemungkinan Vinales menggunakan sistem ‘cam’ yang sama untuk melepaskan kopling atau rem. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol yang terpasang di bagian kiri stang dan menjalankan satu fungsi atau fungsi lainnya. Hal ini dimungkinkan karena saklar digunakan untuk berpindah dari satu fungsi ke fungsi lainnya.
Hanya ada satu pompa yang terhubung ke tuas ini, yaitu pompa kopling… dan pada keluaran saklar ini terdapat saluran ke rem dan saluran lain ke kopling. Untuk lebih memahami, prinsip pengoperasiannya sama dengan kontrol keran shower yang memungkinkan air keluar dari keran atau shower.

Dalam praktiknya, Vinales menggunakan fungsi kopling terutama untuk keluar dari grid (saat start) dan kemudian segera beralih ke sirkuit hidrolik dan menjadikan fungsinya sebagai rem belakang. Dalam keadaan darurat, misalnya terjadi crash dia cukup menekan kembali tombol merah dan camshaft kembali ke mode kopling. Peralihan dari satu fungsi ke fungsi lainnya terjadi secara cepat…
Kelebihan Rem Skuter
Sistem pengereman belakang ini memiliki sejumlah keunggulan. Yang membuat penasaran adalah Vinales mengerem dengan kedua tangannya secara bersamaan, seperti sedang mengerem skuter. Bahkan Brembo sendiri menyebutnya sebagai ‘rem skuter’. Adapun kelebihannya, pembalap tidak perlu menggerakkan kaki saat memasuki tikungan sebelah kanan dimana pembalap harus mengangkat kaki karena tidak ada jarak antara pijakan kaki dan aspal pada saat kemiringan maksimal. Yang sering naik Beat, Vario, NMax dll pasti paham enaknya ngerem pakai dua tangan ini bukan…
Sebuah gerakan yang juga dihindari dengan rem jempol, yang sebagian besar pembalap pasang di bawah separuh kiri stang. Namun ada pula pembalap yang tidak menyukai hal ini karena memaksa mereka melepaskan ibu jari dari genggaman dan karena putaran pergelangan tangan, sekecil apa pun tetap menimbulkan gerakan.
Ketika Brembo menawarkan ‘rem skuter’ ini kepada penmbalap selama tes pramusim, hanya Vinales yang memilihnya. Kalau tidak salah, yang lain mengabaikannya. Namun saat Vinales meraih kemenangan, sistem penolakan tiba-tiba berubah menjadi ‘saya menginginkannya’ sehingga tidak menjadi keuntungan. Namun yang terjadi, karena kurang diterima Brembo tidak memproduksi suku cadang sebanyak yang diminta saat ini.
Manajemen rem belakang selalu menjadi masalah bagi pembalap cepat. Misalnya saja, saat masih membalap di Honda Marc Marquez mendapat dukungan ganda pada pedal rem kanan. Casey Stoner biasanya menolak menggunakan ibu jarinya untuk mengoperasikan rem belakang, dengan alasan bahwa hal itu akan membuatnya kehilangan kendali atas setang. Vinales memiliki masalah yang sama ketika masih di Yamaha.
Lihat bagaimana Vinales mengerem di ujung lintasan lurus dengan kedua kamera stang secara bersamaan, seolah-olah sedang mengerem skuter. Meski tentu saja dia tidak melakukannya dengan keempat jarinya, hanya jari telunjuknya saja.