RiderTua.com – Joan Mir diperkirakan akan tetap bertahan di Repsol Honda dengan menandatangani kontrak baru untuk musim depan dan seterusnya. Sebelumnya rider Spanyol itu sempat mengeluh dan bahkan secara terang-terangan berpikir untuk pensiun, sejak pindah dari Suzuki ke Honda pada 2023.
Pengamat Neil Hodgson mengatakan, “Kenyataannya adalah, dia tidak punya pilihan yang lebih baik. Itu adalah kenyataan. Itulah risiko yang kita ambil saat bergabung dengan Honda. Kami melihat selama 4 atau 5 tahun terakhir bahwa hal itu menghambat kariernya.”
Pengamat : Joan Mir Tidak Punya Pilihan yang Lebih Baik Kecuali Bertahan di Honda
Rekan setim barunya Luca Marini terikat kontrak jangka panjang, tetapi debutnya sebagai pembalap pabrikan Honda merupakan mimpi buruk. Rider Italia itu selalu finis di barisan belakang sehingga belum mencetak poin hingga seri ke-8 musim ini, meski pada akhirnya mendapatkan poin pertamanya di Sachsenring setelah Augusto Fernandez (GASGAS Tech3) dikenakan penalti karena kurangnya tekanan ban.
Setelah mengalami banyak crash tahun lalu, Joan Mir tetap melaju tetapi masih belum bisa memaksimalkan performa motornya.
Sementara di LCR Honda, Johann Zarco dikontrak 2 tahun hingga akhir musim 2025 namun rekan setimnya Takaaki Nakagami tidak. Honda dilaporkan ingin mempertahankan kehadiran pembalap Jepang di antara para pembalapnya. Ai Ogura yang kini berada di Moto2, dikabarkan bisa mengancam masa depan Nakagami. Tahun lalu Ogura dianggap belum siap, namun musim ini dia telah menunjukkan penampilan yang jauh lebih meyakinkan.
Namun Hodgson ragu, Ogura masih ingin naik ke MotoGP. “Dia bersikeras. Saya menekannya untuk itu. Dia berkata ‘saya tidak akan pergi kecuali saya memenangkan kejuaraan Moto2’,” kata Hodgson di Assen.
Mantan pembalap Sylvain Guintoli menambahkan, “Ogura akan mendapatkan kesempatan itu suatu saat nanti. Lebih baik bertahan di Moto2 dan memenangkan gelar dunia.”
Hodgson menimpali, “Saya kira dia berharap jika dia menunggu 1 tahun lagi, ada peluang untuk memperbaiki motornya.”
“Atau menunggu beberapa tahun untuk perubahan peraturan. Tapi itu sangat lama,” pungkas Guintoli.
