RiderTua.com – Tahun lalu, Alvaro Bautista memenangi 27 balapan dalam 36 balapan dan naik podium sebanyak 31 kali. Postur tubuhnya yang kecil dan ringan dianggap menjadi keuntungan bagi rider Spanyol itu. Ada hal yang berubah sejak saat itu yakni penambahan bobot minimum untuk menekan pembalap karena superioritasnya, yang berarti pembalap Ducati itu harus membawa beban tambahan 5 hingga 7 kg. Dan Toprak Razgatlioglu kini menunggangi BMW, jelas mampu melakukan lebih dari pembalap lainnya.
Pernyataan Bautista tetap sama sejak awal musim, bahwa dia tidak lagi memiliki feeling yang sama terhadap Ducati Panigale V4R miliknya seperti tahun lalu dan karena itu tidak bisa melaju secepat tahun lalu.
Alvaro Bautista : Pertama Kali Crash di Sighting Lap
Pada 2023, Alvaro Bautista memenangkan dua balapan utama di Donington Park dan hanya dikalahkan oleh Toprak dalam sprint dengan selisih 0,3 detik. Tapi tahun ini, dia hanya menempati posisi ke-11 di grid dan dalam balapan dia melintasi garis finis di posisi ke-3, ke-6 dan ke-5.

Meski mengalami kesulitan, pembalap berusia 39 tahun itu berada di peringkat 3 dalam klasemen keseluruhan dengan 186 poin. Sementara rekan setimnya sekaligus rookie Nicolo Bulega lebih unggul berada di peringkat 2 dengan 200 poin dan Toprak Razgatlioglu memimpin klasemen dengan 241 poin.
Bautista menjelaskan, “Penampilan saya sama seperti hari Sabtu, hanya saja kali ini saya berada di posisi ke-5. Berulang kali saya mengungkapkan hal yang sama kepada media, bahwa saya tidak bisa membalap sesuai keinginan saya. Kami kesulitan.”
Namun Bulega yang baru berkompetisi di balapan Superbike kelimanya, finis ke-4 dan dua kali finis ke-2 di Donington Park. Dia tidak terpengaru oleh kekhawatiran yang dimiliki Bautista. “Motor kami berbeda, punya saya lebih berat. Bagi pembalap kecil dan ringan seperti saya, lebih sulit di trek ini karena perubahan arah yang cepat dan bagian menanjak dan menurun. Di beberapa tempat, tahun lalu saya jauh lebih cepat karena saya tidak mengalami masalah yang disebutkan. Ini tidak semua berkaitan dengan ukuran, karena setiap pembalap berbeda. (Danilo) Petrucci juga tinggi dan masih belum secepat Nicolo. Itu juga tergantung pada set-up motor dan bakat pembalapnya,” jelas Bautista.
Puncak kesulitan Bautista adalah crash konyol di tikungan terakhir saat sighting lap sebelum balapan utama kedua (race-2). “Crash yang bodoh. Saya mencoba ban belakang hard dan ingin melihat bagaimana perilakunya saat hard braking. Saya memasang ban depan yang sudah melibas 14 lap dan ban belakang baru. Saya terjatuh dengan kombinasi ban ini. Untungnya, saya memiliki tim yang sangat bagus yang mampu untuk memperbaiki motor saya sebelum start. Saya belum pernah mengalami crash pada sighting lap atau lap pemanasan, ini adalah pertama kalinya bagi saya,” pungkas Bautista. SIGHTING LAP adalah lap yang diselesaikan pebalap dari pitlane hingga grid start untuk menempatkan diri pada posisinya sebelum balapan dimulai.