RiderTua.com – Dalam kualifikasi pada Sabtu sore di Donington Park, Toprak Razgatlioglu mencatatkan rekor lap fantastis 1:24.629 menit, mengungguli Nicolo Bulega (Ducati) yang berada di posisi ke-2 dengan selisih lebih dari 0,5 detik. Gambaran yang sama terjadi saat balapan pertama.
Toprak memenangi start, hanya melakukan satu kesalahan selama 23 lap dan melewati garis finis dengan unggul 11,384 detik dari Alex Lowes (Kawasaki) yang finis ke-2 dan unggul 13,167 detik dari Alvaro Bautista (Ducati) yang finis ke-3. Juara Dunia Superbike 2021 itu belum pernah menang dengan gap sebesar ini dalam kariernya di Superbike.
Toprak Razgatlioglu : Melakukan Stoppie Didenda 500 Euro (Rp 8,8 Juta) Lebih Baik Berenang Saja
Kini Toprak Razgatlioglu unggul 33 poin di klasemen keseluruhan dan BMW memperkecil jarak dengan Ducati yang menempati peringkat pertama klasemen konstruktor, hanya tertinggal 14 poin.
“Saya tidak menikmati balapan karena saya membalap sendirian. Saya rasa tidak ada yang menikmatinya, itu bukan balapan yang bagus untuk ditonton. Tapi saya sangat kuat. Apakah anda ingat ketika Alvaro (Bautista) datang ke Kejuaraan Dunia Superbike bersama Ducati dan memenangkan setiap balapan dengan menjadi yang terdepan? Bukan tidak bagus, tapi saya melakukan hal yang sama. Rasanya menyenangkan, saya bisa memahaminya sekarang,” ujar rider berusia 27 tahun itu.

Membalap lebih lambat dan duel melawan rival bukanlah suatu pilihan? “Lebih baik tidak, saya tidak perlu mengambil risiko apa pun. Saya lebih suka membalap dan berkonsentrasi pada catatan waktu saya. Kami memulai dengan sangat kuat pada hari Jumat, dan kami ingin terus seperti itu. Tapi saya tidak memperkirakan keunggulan ini,” jawab Toprak.
“Saya melibas dua lap pertama seperti pemanasan, lalu saya sedikit menarik gas dan langsung unggul 1,8 detik. Saat itulah saya tahu ini akan menjadi balapan yang mudah. Kami sangat kuat sekarang, saya bisa fokus untuk menang. Setelah Donington diikuti balapan di Most, trek ini juga salah satunya kesukaanku,” imbuhnya.

Ketika Toprak melewati garis finis, dia melakukan gerakan ‘melayang’ seperti berenang di atas motornya seperti yang pernah dilakukan Marc Marquez. Dan pada lap pendinginan dia dicegat 2 petugas polisi yang menilangnya, mengacu pada denda yang dia terima setelah melakukan aksi stoppie ketika selebrasi kemenangan di Misano.
“Polisi mengatakan kepada saya bahwa saya melaju terlalu cepat dan saya meminta maaf untuk itu. Saya tidak melakukan stoppie karena terakhir kali saya harus mengeluarkan biaya 500 euro (hampir Rp 9 juta). Bos tim saya Shaun Muir bertanya kepadaku mengapa saya tidak melakukan stoppie. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan langsung melakukannya jika dia mau membayar 500 euro. Jadi saya ‘berenang’ kali ini. Saya menyimpan stoppie untuk balapan terakhir di sini,” pungkas Toprak sambil tertawa.