RiderTua.com – Setelah memperpanjang kemenangan beruntunnya pada race hari Minggu di Jerman menjadi 4 seri berturut-turut, Pecco Bagnaia yang dan kini memimpin klasemen menjelaskan bagaimana 3 pembalap terdepan Ducati masing-masing kuat di area tertentu di trek Sachsenring.
“Kami berjumlah 8, jadi kita dapat melihat dengan jelas di mana seseorang melakukan pekerjaannya dengan lebih baik. Seperti di sini, Martin sangat kuat di tikungan 8. Marc sangat kuat di tikungan 7. Saya sangat kuat di tikungan 9, 10, 11. Semakin banyak pembalap, semakin banyak data yang kita miliki dan semakin mudah untuk mengambil langkah,” jelas murid Valentino Rossi itu.
Sebagai informasi, 2024 akan menjadi musim MotoGP terakhir dengan 8 pembalap Ducati berada di grid. Namun meski Pramac pindah ke Yamaha, Ducati masih memiliki keunggulan numerik dibandingkan para pesaingnya dengan 6 motor versus 4.
Pecco Bagnaia : Semakin Banyak Pembalap Semakin Banyak Data yang Dimiliki dan Semakin Mudah untuk Mengambil Langkah

Masih ada pertanyaan tentang berapa banyak dari 6 Desmosedici yang akan memiliki spesifikasi pabrikan terbaru. Ducati telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin hanya menggunakan 3 motor GP25 tahun depan, dengan Fabio di Giannantonio dari tim VR46 menjadi favorit untuk bergabung dengan Francesco Bagnaia dan rekan setim barunya di Lenovo Marc Marquez.
Namun prospek hanya menurunkan 3 GP25 telah memunculkan keraguan karena para rival Ducati tampaknya akan menggunakan 4 motor pabrikan pada 2025. Meskipun data dari Desmosedici yang berusia 1 tahun sering kali juga relevan, perbedaan mesin membuat hal tersebut tidak selalu terjadi.
Catatan waktu balapan yang dimenangkan Pecco Bagnaia musim ini 12 detik lebih cepat dibandingkan kemenangan Martin di Sachsenring tahun lalu, melanjutkan tren rekor balapan dan putaran tercepat musim ini.
“Saya melaju lebih lambat dibandingkan di Assen, jadi kami bisa melakukan pekerjaan lebih baik! Saya pikir selalu karena ban, dan juga tahun lalu jauh lebih panas. Perasaan dengan motor membantu meningkatkan catatan waktu tetapi perbedaan terbesar datang dari ban,” pungkas Bagnaia, mengacu pada 30 detik yang berhasil dia tingkatkan dari tahun ke tahun di TT Belanda.