RiderTua.com – Pada seri ke-9 MotoGP musim 2024 di Sachsenring, Luca Marini mencetak poin pertamanya dengan Honda. Rider Italia itu menerima ‘hibah poin’ akibat penalti yang diberikan kepada Augusto Fernandez yang dihukum karena kurangnya tekanan udara pada ban depan sehingga menyebabkan Marini naik ke posisi ke-15 (poin terakhir).
Marini start dari posisi ke-18 di grid dan kalah 0,001 detik dari pembalap tercepat Honda Takaaki Nakagami (finis ke-14). Pada sprint race, para pembalap Honda memang tidak berpeluang mencetak poin (masuk 9 besar). Namun pada balapan utama dengan sistem poin hingga posisi ke-15, posisi mereka cukup untuk meraih poin.
Luca Marini : Kini Para Insinyur Paham Bahwa Arah Pengembanganku Sudah Benar
Luca Marini berhasil menempati posisi ke-15 hanya karena penalti 16 detik yang dijatuhkan kepada Augusto Fernandez usai balapan. Namun pembalap berusia 27 tahun itu menganggap positif karena dia hanya kalah rata-rata 1 detik per lap dari pemenang Francesco Bagnaia (Ducati).

Honda RC213V saat ini kalah telak dalam duel. “Dalam balapan tidak mungkin untuk menyalip. Begitu saya berakselerasi, kompetitor lebih cepat 0,2 detik dari saya,” ujar Marini.
Mengenai selisih 25 detik di Sachsenring, Maro menjelaskan, “Aerodinamis tidak sepenting di Assen, misalnya. Jika kita membalap di belakang Aprilia atau KTM, kita akan melihat perbedaan yang jelas. Mereka menghasilkan lebih banyak downforce dan dapat berakselerasi lebih baik.”
“Di Sachsenring, kecepatan rata-rata balapan sekitar 15 km/jam lebih rendah dibandingkan di Assen. Kami perlu meningkatkan kemampuan menikung. Aerodinamika menghalangi kami melakukan hal itu. Cengkeraman di roda belakang kurang bagus,” imbuh adik Valentino Rossi itu tentang kelemahan RC213V.
Di awal musim, Marini belum mampu mengejar ketertinggalan pembalap Honda lainnya. Dia menjelaskan hal tersebut dengan mengatakan bahwa dirinya baru saja pindah dari Ducati ke motor pabrikan Jepang tersebut. Sehingga dia harus menyesuaikan gaya balapnya, yang membuatnya membutuhkan beberapa balapan di akhir pekan. Marini mengaku telah mengatasi kesulitan beradaptasi tersebut.
Terkait perkembangan, Luca Marini secara otomatis akan ikut menentukan arahnya, salah satunya karena dia akan tetap menjadi pembalap pabrikan Honda hingga musim depan. “Para insinyur telah memahami bahwa arah pengembangan yang saya indikasikan adalah benar. Pembalap lain juga menyukai suku cadang yang saya rekomendasikan,” pungkas rider yang menempati peringkat terakhir dalam klasemen itu.
Setelah liburan musim panas, Marini mengharapkan pembaruan lebih lanjut dari departemen pengembangan termasuk paket aero baru yang ekstensif.