RiderTua.com – Penjualan Chery di Indonesia masih ditopang oleh Omoda 5, walau model Tiggo series juga mendapat sambutan baik dari pasarnya. Jelas performa penjualannya cukup bagus karena modelnya yang dirakit lokal, sehingga dapat dijual dengan harga terjangkau. Chery menyebut kalau TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) mobilnya sudah mencapai 40 persen. Tapi mereka bisa saja meningkatkannya hingga 60 persen.
Chery Merakit Lokal Mobilnya Dengan TKDN 40 Persen
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Chery memutuskan untuk merakit mobilnya secara lokal di Indonesia, tentunya dengan kualitas yang sudah terjamin. Selain itu, dengan produksinya yang dilakukan disini, mereka tidak perlu lagi mendatangkan unitnya langsung dari luar negeri dalam bentuk CBU dan dijual dengan harga terjangkau. Itupun dengan komponen dalam negeri yang sudah sesuai dengan aturan yang ada.
Mobil yang dirakitnya ini memiliki TKDN sebesar 40 persen, dan ini sudah cukup untuk mobil rakitan lokal. Meskipun begitu, merek asal Negeri Tirai Bambu tersebut tertarik untuk meningkatkan komponen dalam negerinya hingga 60 persen. Mereka melakukan ini setelah mendengar rencana dari pemerintah untuk memasang target TKDN mobil rakitan lokal di Indonesia harus mencapai 60 persen di tahun 2026.

Tambah Komponen Lokal
Tapi dengan TKDN lebih tinggi, tentu ini berarti mereka harus mendapatkan lebih banyak komponen lokal. Soal itu, Chery masih terus mencari cara agar mereka dapat meningkatkan komponen lokal pada mobilnya, tak terkecuali mobil listriknya, Omoda E5. Mereka belum bisa memastikan apakah baterai Omoda E5 dapat diproduksi di Indonesia atau tidak.
Jika mereka belum dapat merakitnya, maka paling tidak mereka bisa berkolaborasi dengan pemasok baterai mobil listrik, dan itu perlu perundingan lebih lanjut. Untuk sekarang, mereka masih terus mencari cara agar dapat meningkatkan TKDN seluruh mobil rakitan lokalnya disini.