MotoGP

Gigi Dall’Igna : Performa Marc Marquez di Tikungan Kiri Buruk Sekali

RiderTua.com – Gigi Dall’Igna adalah sosok terpenting di Ducati Corse. Berkat dia, tim asal Bologna Italia itu menjadi yang terdepan di MotoGP, menjadi pabrikan acuan di kejuaraan dunia dan menjadi motor yang paling diidamkan para pembalap. Bagi CEO Ducati, targetnya adalah untuk memastikan prestasi luar biasa itu tetap bertahan di masa depan. Pada 2027, momen menentukan akan muncul yakni perubahan regulasi MotoGP.

Gigi Dall’Igna tiba di MotoGP dengan tujuan memenangkan gelar dunia. Dan dia dua kali melakukannya dengan pembalap Italia. Apa tantangan selanjutnya? “Tantangannya adalah untuk terus berada di posisi kita saat ini, karena menang dan terus menang adalah satu hal. Terus menjadi yang terbaik di kejuaraan motor tersulit yaitu MotoGP dan Superbike. Bukan untuk 2 tahun, tapi untuk 5 atau 6 tahun kedepan,” ujar insinyur berusia 59 tahun itu.

Gigi Dall’Igna : Performa Marc Marquez di Tikungan Kiri Buruk Sekali

Kedepannya, apakah mungkin Gigi Dall’Igna tertarik pindah ke pabrikan lain? “Tidak, menurutku tidak. Sejujurnya, aku bekerja sangat keras untuk sampai ke sini dan mencapai hasil yang kita capai bersama. Dan sekarang alangkah baiknya melakukan sesuatu yang tidak terlalu sulit. Sekarang bukan waktunya untuk menjadi yang terakhir tiba suatu tempat,” tegas bos balap asal Italia itu.

Namun apakah dulu dia pernah dikontak pabrikan lain? “Ya, saya berbohong jika saya mengatakan tidak. Ada beberapa kontak, tapi pada akhirnya saya selalu berpikir bahwa Ducati adalah pabrikan terbaik tempat saya bekerja,” jelas gigi.

Berbicara tentang pabrikan Jepang, menurut Gigi mengapa mereka berada dalam situasi seperti sekarang? “Anggap saja mereka meremehkan lawannya. Dan itu masih menjadi masalah. Jika seseorang ingin mengalahkan lawannya maka dia tidak boleh meremehkannya. Dan memiliki pembalap yang sangat kuat mungkin membuat kita meremehkan rival kita, karena kita berpikir dia bisa menyelesaikan masalah untuk kita,” jawab Gigi.

Gigi Dall’igna – Pecco Bagnaia

Luigi Dall’Igna melanjutkan, “Namun bahkan jika kita memiliki seorang juara dunia, kita harus terus bekerja karena kita harus memberikan pembalap kita motor terbaik dan mendengarkan semua pembalap kita. Pabrikan Jepang selalu menang dan mendominasi selama bertahun-tahun sehingga sulit untuk berpikir bahwa kita memiliki batas ketika kita menang sebanyak itu.”

Apakah benar pernyataan bahwa aerodinamika sangat penting karena peraturan membatasi pengembangan di bidang lain? “Itu karena stabilitas regulasi. Regulasi MotoGP sudah stabil sejak 2011, yang merupakan jangka waktu yang lama. Aerodinamika adalah salah satu dari sedikit hal, selain holeshot yang baru mulai dikembangkan sehingga ada lebih banyak waktu untuk mencari solusi,” ujar Gigi.

Mengenai regulasi baru, pertanyaannya kenapa 850cc? “Katakanlah penting untuk mengurangi performa dan kecepatan motor. Memang benar, jika kita melanjutkan dengan kecepatan ini, kecepatannya akan meningkat pesat sehingga sirkuit tidak lagi aman. Jadi tepat untuk mengambil langkah mundur ke 850 cc. Ini adalah angka kompromi yang diperoleh dengan mengambil rata-rata semua angka yang diusulkan oleh pabrikan,” jawab general manajer Ducati Corse.

Kriteria apa yang Gigi gunakan untuk memilih pembalap? “Menurutku penting untuk memiliki dua pembalap yang bisa memenangkan kejuaraan dunia. Ini tentang memahami siapa yang pada 2025, bisa menjadi pembalap terbaik untuk memenangkan gelar. Kami sudah memilikinya. Tapi seperti yang dikatakan Max Biaggi, ‘balap motor bukanlah seperti konser musik klasik’. Banyak hal yang bisa terjadi, terutama dengan peraturan yang berlaku saat ini, dengan sprint race dan lainnya. Oleh karena itu penting untuk memiliki dua pembalap yang mampu memenangkan kejuaraan dalam tim. Lihat apa yang terjadi dengan Bastianini tahun lalu,” ungkap Dall’Igna.

Apakah Marc Marquez melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan pembalap lain di Ducati? “Bicara normalnya, apalagi di tikungan kiri, buruk sekali. Terkadang dia lebih baik dalam pengereman, tapi terkadang Pecco (Bagnaia) lebih baik. Menurut pendapat saya, mereka berada pada level yang sama,” pungkas Gigi Dall’Igna.

This post was last modified on 23 June 2024 08:43

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Uccio Salucci : Kehilangan Marco Bezzecchi Bagi VR46, Antara Bahagia dan Sedih!

RiderTua.com - Marco Bezzechhi akan membentuk tim pabrikan Aprilia bersama Jorge Martin pada 2025 dan 2026. Uccio Salucci yang merupakan…

27 June 2024

Tim Pramac Gabung Yamaha Mulai 2025

RiderTua.com - Dilansir dari Skysport MotoGP, Tim Pramac dikabarkan telah memilih bersama Yamaha mulai tahun 2025. Yang belum hanyalah pengumuman…

27 June 2024

Nissan Siap Luncurkan Serena e-Power di Indonesia!

RiderTua.com - Nissan menjadi satu dari beberapa merek mobil yang akan tampil di pameran otomotif GIIAS 2024 bulan depan. Nantinya…

27 June 2024

Jadwal MotoGP Belanda di Assen 2024

RiderTua.com - Setelah istirahat selama 3 pekan, para rider MotoGP akan kembali gas pol akhir pekan ini di Sirkuit TT Assen…

27 June 2024

Tinggal 2 Balapan Tersisa Bagi Acosta untuk Mengalahkan Rekor Marc Marquez

RiderTua.com - Menjelang TT Assen di Belanda, Pedro Acosta menempati peringkat 5 dalam klasemen. Pembalap berusia 20 tahun itu berhasil…

26 June 2024

Manajer Tim Trackhouse : Musim Transfer, Semua Pembalap Mencoba Tampil Gacor!

RiderTua.com - Sementara line-up pembalap untuk tim Pabrikan Aprilia sudah lengkap (Martin-Bezzecchi), tim Trackhouse belum mengonfirmasi susunan pembalap MotoGP mereka…

26 June 2024