RiderTua.com – Davide Tardozzi (Manajer tim Ducati MotoGP) memuji Toprak Razgatlioglu yang tampil memukau pada World Superbike di Misano akhir pekan lalu (meraih pole position dan menyapu bersih 3 kemenangan). Bos asal Italia itu menegaskan bahwa rider BMW itu memiliki potensi untuk bersinar di MotoGP.
“Dia adalah talenta nyata dan saya ingin memilikinya di MotoGP tahun lalu. Dia memiliki karakteristik yang sangat menarik untuk mengendarai MotoGP. Menurutku dia bisa menjadi pembalap papan atas. Saya sangat terkejut karena tidak ada yang membawanya ke MotoGP, karena dia bisa menampilkan pertunjukan yang bagus. Dia membuat lompatan kualitatif ke Superbike bersama Yamaha, dan kini BMW-lah yang mendapatkan keuntungan dari performanya,” ungkap Tardozzi.
Davide Tardozzi : Toprak Razgatlioglu Punya Karakteristik untuk Membalap di MotoGP
Toprak Razgatlioglu meraih prestasi gemilang dengan M1000RR dan menunjukkan bahwa menandatangani kontrak dengan BMW adalah keputusan tepat untuk kariernya. Pemimpin klasemen Superbike 2024 itu bersinar di Misano akhir pekan lalu, dia mencetak hat-trick kemenangan yang tidak terduga. Alvaro Bautista dengan Ducati V4R-nya sebelumnya mendominasi balapan di sirkuit ini, namun Toprak mengubah situasi. Rider asal Turki itu menang di 3 balapan dan memaksa para pesaingnya melipatgandakan upaya mereka untuk seri berikutnya.
Davide Tardozzi juga menunjukkan bahwa pembalapnya Pecco Bagnaia menunjukkan rasa respect terhadap Toprak. “Toprak mendapat rasa respect dari banyak pembalap juga dari Bagnaia, yang melihatnya saat tes Portimao. Dia mengatakan kepada saya, ‘dia adalah seseorang yang melaju sangat cepat’,” ungkap bos asal Italia itu.
Meskipun ada beberapa perbaikan yang dilakukan pada M1000RR, Toprak-lah yang membuat perbedaan. Tardozzi menegaskan, “Dia menguasai motor para juara dunia. Apakah BMW telah menutup kesenjangan teknis? Semua karena Razgatlioglu, menambah 0,5 detik per lap.” BTW, perbedaan performa antara Toprak dan rekan satu timnya Michael van der Mark memang mencolok.
Alvaro Bautista yang peringkatnya di klasemen diambil alih oleh rekan setimnya Nicholo Bulega, harus bereaksi cepat. Dia harus berusaha memperkecil keunggulan Toprak di kejuaraan dunia. Jika tidak mendapat tekanan karena harus menang dari debutnya di kelas tersebut, Bautista bersama tim Aruba Ducati harus mencari solusinya. Mungkin bobot beban pemberat pada Panigale V4 R miliknya, menghalanginya untuk tampil gemilang seperti di tahun 2023. Namun Bautista dan timnya harus beradaptasi agar tetap kompetitif melawan Toprak Razgatlioglu.
