RiderTua.com – Mobil listrik yang dijual di Indonesia terus bertambah jumlahnya, dan pilihannya di pasar juga semakin bervariasi. Apalagi dengan adanya insentif khusus mobil rakitan lokal, sehingga membuat penjualannya terus meningkat tiap bulannya. Meski demikian, mobil listrik masih belum selaris mobil hybrid, apalagi dengan selisih yang cukup jauh. Sehingga ada yang berharap pemerintah Indonesia dapat fokus sepenuhnya dalam memperluas pasar mobil BEV.
Mobil Listrik Masih Belum Selaris Mobil Hybrid
Perkembangan pasar mobil ramah lingkungan dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia sudah lebih baik dari beberapa dekade lalu. Jelas dengan makin banyaknya pilihan yang tersedia, konsumen dapat memilih mobil sesuai dengan kebutuhan maupun harga jualnya. Ada tiga jenis mobil ramah lingkungan yang dijual disini, yaitu hybrid, plug-in hybrid (PHEV), sampai mobil listrik.
Sejauh ini mobil listrik masih terjual hingga ribuan unit per bulannya, dengan beberapa model dapat terjual hingga ratusan unit. Tapi jika dibandingkan dengan mobil hybrid, hasil penjualannya masih lebih sedikit, bahkan dengan adanya insentif. Ada yang melihat ini terjadi karena mobil hibrida masih mudah untuk dirawat jika dibandingkan dengan model BEV.

Fokus ke Mobil Listrik
Selain itu, muncul wacana terkait pemberian insentif mobil HEV, meski belum jelas kapan insentifnya berlaku. Memang ini akan membantu penjualannya menjadi lebih baik lagi, tapi alangkah baiknya pasar mobil listrik juga diperhatikan. Hyundai berharap pemerintah dapat fokus untuk mengembangkan pasar model BEV, bukan mobil hybrid.
Sebenarnya baik pasar mobil HEV maupun BEV bisa saja diseimbangkan satu sama lain. Terlebih keduanya dapat membantu perkembangan mobil ramah lingkungan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pemberian insentif untuk kedua jenis mobil ini boleh-boleh saja, asalkan ini dapat membantu meningkatkan penjualannya dan mempercepat elektrifikasi.