RiderTua.com – Seperti pada balapan-balapan sebelumnya, Johann Zarco dan rekan-rekannya di Honda sama-sama menorehkan hasil yang sungguh memprihatinkan. Rider LCR itu hanya finis posisi ke-15 di sprint dan ke-19 di main race hari Minggu. Sulit dipercaya, dengan posisi tersebut pembalap Prancis itu adalah pembalap Honda terbaik di GP Italia. Di Q1 untuk menentukan grid start, Zarco menempati posisi ke-18, satu posisi di belakang Joan Mir (Repsol Honda).
Usai GP Mugello, dengan kecewa Zarco mengatakan, “Balapan yang sulit. Melihat ada rival di depan kita, tetapi kita tidak mampu mengimbangi mereka untuk mendapatkan setidaknya 1 poin. Kami harus berjuang terlalu keras dengan motornya untuk bisa mengimbangi yang lain.”
Johann Zarco Pasrah dengan Masalah Honda

Zarco terlihat pasrah ketika menantikan program pengembangan dari pabrikan Jepang yang dulu pernah dibanggakannya. “Saya menerima bahwa kami harus mengambil langkah kecil terlebih dahulu untuk dapat memperebutkan poin lagi. Untuk kembali ke posisi 10 besar, kita memerlukan perubahan yang lebih besar. Saya tidak tahu apa itu. Kita harus menetapkan target yang lebih kecil terlebih dahulu agar tidak kehilangan motivasi,” jelas rider berusia 32 tahun itu.
Fakta bahwa Marc Marquez yang sudah lama menjadi ujung tombak Repsol Honda, tidak lagi ikut berperan dalam proses pengembangan. “Marc mampu mengkompensasi masalah motornya dengan sangat baik, tapi tidak semua orang seperti Marc. Mungkin lebih baik tidak menjadi seperti Marc, agar bisa mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan motornya,” ungkap rekan setim Taka Nakagami itu.
Sebaliknya, anehnya Luca Marini dapat membantu mengembangkan solusinya. Menurut Zarco, Marini yang hanya finis kedua dari belakang pada balapan di Mugello adalah panutan yang baik. “Saya terkesan dengan lap terakhirnya. Kami harus menganalisis bagaimana Luca berhasil melakukannya,” pungkas Zarco.
Keempat pembalap Honda belum bisa mengharapkan adanya perbaikan berarti dalam waktu dekat.